Kaleidoskop 2023: Maju Mundur Investasi Foxconn di Indonesia
Kementerian Investasi sekaligus Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) aktif menawarkan kerja sama investasi kepada negara asing.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah gencar menggaungkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik di Indonesia. Hal itu sejalan dengan target yang diberikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada 2030 Indonesia bisa memproduksi 600.000 unit mobil listrik.
Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Investasi sekaligus Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) aktif menawarkan kerja sama investasi kepada negara asing.
Penawaran itu tak lain adalah untuk mengindahkan target Presiden Jokowi, melalui pembangunan pabrik ekosistem kendaraan listrik.
Baca juga: Emas Masih Jadi Favorit Investasi, Kinerja Antam Diprediksi Tetap Tumbuh pada Tahun Depan
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, menyebutkan bahwa setidaknya ada satu perusahaan manufaktur dan teknologi yang berasal dari Taiwan akan menanamkan investasinya di Indonesia pada tahun 2023 ini.
Perusahaan itu adalah Hon Hai Precision Industry Co. Ltd atau yang biasa disebut Foxconn. Kabarnya, Foxconn akan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking di awal tahun ini.
Namun sayangnya, hingga akhir tahun 2023 Foxconn belum kunjung merealisasikan groundbreaking seperti yang selama ini digembar-gemborkan oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Baca juga: TikTok Investasi di Tokopedia, MenKopUKM Minta Mereka Utamakan UMKM Tanah Air
"Mereka (Foxconn) akan memulai groundbreaking di awal tahun depan. Mereka akan masuk di ekosistem kendaraan mobilnya terutama base. Mereka melakukan investasi di ekosistem baterai mobilnya dan ITC nya dan lokasinya di Batang," ujar Bahlil dalam video yang diterima Tribunnews.com, dikutip Kamis (14/12/2023).
Adapun Foxconn disebut akan investasi untuk industri baterai listrik, industri kendaraan listrik (roda 4, roda 2, e-bus), industri pendukung (termasuk charging station, R&D dan training) sebesar 8 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Rencana awal investasi Foxconn
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews, pada Januari 2022 lalu perusahaan manufaktur elektronik yang berpusat di Taiwan Foxconn mengumumkan telah bermitra dengan Kementerian Investasi Indonesia dan beberapa perusahaan untuk mendukung pengembangan mobil listrik di Kawasan Asia Tenggara.
Foxconn telah menandatangani nota kesepakatan untuk berinvestasi lebih luas pada proyek pengembangan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV), termasuk manufaktur baterai dengan Kementerian Investasi Indonesia serta perusahaan energi PT Indika Energy, Indonesia Battery Corporation dan vendor skuter listrik Taiwan, Gogoro.
Pihak Foxconn mengatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk membangun ekosistem energi baru di Indonesia, dengan pengembangan industri pendukung EV seperti sistem energi, stasiun pertukaran baterai dan daur ulang.
Kemudian, pada Rabu 16 November 2022 silam atau sejalan dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group 20 (G20) yang digelar di Bali, kala itu Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa perusahaan PT Indika Energy Tbk. (INDY) dan Foxconn akan membangun ekosistem kendaraan listrik.
Hal itu dia sampaikan setelah pemerintah Indonesia menerima lima bus listrik yang diberikan oleh Foxconn dan Indika Energy di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022) silam. Bus listrik tersebut dikerahkan dalam rangka mendukung kesuksesan Presidensi G20 Indonesia.