Direktur Bibit: Pasar SBN Menuju Tren Positif di Tengah Gejolak Market
Di pasar domestik terjadi outflow (aliran keluar) investor dalam periode Juli hingga Oktober 2023 namun bulan November 2023, pasar SBN kembali inflow.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Bibit, Hilmawan Kusumajaya mengatakan, pasar surat berharga negara (SBN) domestik kini mulai menunjukkan tren positif di tengah kondisi pasar keuangan global yang volatile.
Di pasar domestik terjadi outflow (aliran keluar) investor dalam periode Juli hingga Oktober 2023 namun bulan November 2023, pasar SBN telah kembali menunjukkan inflow (aliran masuk).
"Dari jumlah investor, ada kenaikkan jumlah sejak mulai 2020 dari 460 ribu menjadi 992 ribu investor per November 2023," kata Hilmawan Kusumajaya di Jakarta, Kamis (14/12/2023)
Mengacu data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa terdapat sekitar 460 ribu investor SBN tahun 2020 lalu naik menjadi 611 ribu di akhir 2021, 831 ribu di akhir 2022, dan per November 2023 angkanya telah mencapai 992 ribu investor.
Meningkatnya jumlah investor ini salah satunya dikontribusikan aplikasi Bibit yang penggunanya generasi milenial dan Gen Z.
"Kami terus mengedukasi dan menyampaikan kepada mereka bahwa dengan berinvestasi SBN, itu berarti investor ikut berkontribusi dalam membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta berbagai proyek infrastruktur di Indonesia,” katanya.
Berkat kontribusinya, aplikasi investasi digital ini memperoleh empat penghargaan bergengsi dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia yakni Mitra Distribusi (Midis) Surat Utang Negara (SUN) Ritel Terbaik Tahun 2022, Midis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel Terbaik Tahun 2022 dan 2023 Kategori Fintech serta Midis SUN Ritel Terbaik Kategori Fintech dan Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Tahun 2023.
Baca juga: Bibit Sebut ST011 Jadi SBN Ritel Terakhir dengan Imbal Hasil Tertinggi Sepanjang 2023
Keempat penghargaan ini diserahkan langsung oleh Suminto selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu RI di Jakarta.
“Penghargaan ini tentunya sangat menggembirakan untuk kami di Bibit, dan ke depannya kami akan terus melanjutkan upaya-upaya kami agar semakin banyak lagi masyarakat Indonesia yang berinvestasi di Surat Berharga Negara,” kata Hilmawan.
Hilmawan menambahkan, penghargaan yang diterima dua tahun berturut-turut ini juga menegaskan komitmen Bibit dalam mengedukasi masyarakat akan manfaat berinvestasi SBN.
Baca juga: Kurangi Ketergantungan pada Utang, SBN Bisa Jadi Alternatif Pembiayaan APBN
Sejak jadi mitra distribusi penjualan SBN di awal tahun 2022, Bibit telah sembilan kali mencatatkan diri sebagai mitra distribusi kategori fintech yang membukukan penjualan terbanyak pada penjualan berbagai seri SBN, di antaranya Surat Berharga Syariah Negara ritel seri SR017 (19 Agustus-14 September 2022).
Kemudian Obligasi Negara Ritel seri ORI022 (26 September-20 Oktober 2022), Sukuk Ritel seri ST009 (11-30 November 2022), Savings Bond Ritel seri SBR012 (19 Januari-9 Februari 2023), Sukuk Ritel seri ST010 (12 Mei-7 Juni 2023), Obligasi Negara Ritel seri ORI023 (30 Juni-20 Juli 2023), Surat Berharga Syariah Negara Ritel seri SR019 (1-20 September 2023), Obligasi Negara Ritel seri ORI024 (9 Oktober-2 November 2023), dan Sukuk Ritel seri ST011 (6 November-6 Desember 2023).