Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI di Angka 5 Persen, tapi Ada Tantangan Inflasi
Airlangga Hartarto menyampaikan, pertumbuhan ekonomi ke depan serupa dengan aktivitas pendakian gunung.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan, pertumbuhan ekonomi ke depan serupa dengan aktivitas pendakian gunung.
Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi semakin naik sederet tantangan pula perlu dihadapi salah satunya inflasi. Dia pun mengibaratkan inflasi seperti hujan ditengah perjalanan menuju puncak gunung.
Hal itu dia sampaikan dihadapan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia, di St Regis Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Baca juga: Airlangga Ingatkan Mahasiswa Ilmu Politik Harus Paham Ekonomi
"Bisa dianalogikan kedepan pertumbuhan ekonomi adalah pendakian gunung. Karena tantangannya semakin berat dan inflasi adalah hujan, karena kalau kita naik gunung kondisi hujan maka jalan licin itu semakin berat," ujar Airlangga.
Untuk itu, Airlangga menegaskan perlu adanya kolaborasi antara Kementerian dan Lembaga terkait dalam mengahadapi tantangan pertumbuhan ekonomi.
"Oleh karena itu, oksigen tipis nah itu kita perlu menyatukan langkah," imbuh Airlangga.
Di sisi lain, Airlangga menyampaikan ekonomi Indonesia masih terjaga dan tumbuh stabil di kisaran 5 persen.
Dia bilang, bank dunia pun turut memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga hingga 2026 nanti.
"Bahkan world bank memprediksi sampai dengan tahun 2026 pertumbuhan ekonomi terjaga di 5 persen. Itu laporan world bank terhadap Indonesia," terangnya.
"Capaian itu merupakan hasil arahan Presiden Jokowi, kolaborasi sinergi antara fiskal moneter dan sektor riil dan ini dukungan dari seluruh masyarakat. Dan kebijakan fiskal menjadi shock absorber yang responsif terhadap kebijakan perekonomian," imbuhnya.
Baca juga: Menko Airlangga Beberkan Cara RI Kurangi Ketergantungan terhadap Dolar AS
Proyeksi BI
Bank Indonesia (BI) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2023 menjadi 3 persen, dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,9 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo, menyampaikan meredanya ketidakpastian di pasar keuangan akan mendorong perekonomian dunia.
Dalam konferensi pers hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bulanan Desember 2023, Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan India 2023 melampaui prediksi awal, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan ekspansi pemerintah.
Di sisi lain, ekonomi Tiongkok mengalami pelemahan seiring dengan pertumbuhan terbatas dalam konsumsi rumah tangga dan investasi.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3 persen. Proyeksi untuk tahun 2024 menunjukkan peningkatan lebih lanjut, dengan pertumbuhan diperkirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen, didorong oleh kinerja konsumsi dan investasi yang terus membaik, dukungan positif dari pelaksanaan Pemilu, dan kelanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia