MTI Sebut Wacana Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh Tambah Stasiun di Kopo Tidak Efektif
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memandang wacana Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh menambah stasiun di Kopo tidak efektif.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Rencana pembangunan Stasiun Kereta Cepat Kopo ini awalnya diumumkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Bila jadi direalisasikan, praktis nantinya bakal ada tiga stasiun Whoosh di wilayah Bandung, yakni Padalarang, Tegalluar, dan Kopo.
Soal rencana pembangunan Stasiun Kopo, Moeldoko mengaku tetap menyerahkan keputusan itu kepada operator, yakni PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai pemegang saham.
"Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC. Karena ini Kereta Cepat Jakarta-Bandung ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung," ujar Moeldoko, dikutip pada Jumat (1/12/2023).
Dia menjelaskan, penambahan stasiun ini perlu dilakukan untuk kenyamanan para penumpang Kereta Cepat Whoosh. Mengingat dalam operasional KCJB yang sudah berjalan, ditemukan beberapa evaluasi.
Satu di antaranya soal ketersediaan kursi di kereta penumpang atau KA Feeder saat sudah sampai di Padalarang. Ini karena Kota Bandung merupakan kantong utama penumpang Kereta Cepat Whoosh. Akibat stasiun KCJB yang ada di pinggiran kota, penumpang harus berpindah ke kereta feeder atau moda transportasi lainnya.
"Pentingkan untuk kenyamanan penumpang agar tidak berhenti hanya di Stasiun Padalarang serta Tegalluar," ucapnya.
Moeldoko menambahkan, KSP akan terus melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat.