Rogoh Kocek Rp18 Miliar untuk 'Hijaukan' Listrik di 40 Stasiun, Bos KAI Ungkap Dampak dan Manfaatnya
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menerapkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS di Stasiun-Stasiun
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Saat ini pemasangan PLTS di Balai Yasa Yogyakarta Tahap I sudah selesai dengan kapasitas 33 kWp, untuk tahap selanjutnya pemasangan PLTS akan selesai pada bulan Maret 2024.
Adapun PLTS Balai Yasa Mangarai periode bulan November - Desember 2023 sudah mengurangi emisi gas karbon sebesar 9,29 ton atau setara menanam pohon sebanyak 13 pohon.
Sistem PLTS yang dibangun KAI ini menggunakan sistem On Grid dimana sistem PLTS terhubung dengan jaringan listrik PLN sehingga listrik pada bangunan aset KAI tetap andal dalam melayani kebutuhan pelanggan KAI.
"Sistem PLTS yang terpasang sudah terhubung dengan jaringan internet sehingga energi yang dihasilkan oleh PLTS dapat dimonitor secara realtime melalui komputer ataupun aplikasi pada perangkat handphone," lanjut Didiek.
Pembangunan solar panel ini melanjutkan roadmap implementasi solar panel KAI.
Ke depan, KAI akan memperbanyak implementasi PLTS secara bertahap pada tahun 2024 di aset bangunan KAI baik di bangunan stasiun, balai yasa, kantor, maupun di Griya Karya.
"Dengan keunggulan yang kita bangun ini harapan kami dapat memberikan semangat bagi kita semua untuk terus bertransformasi menciptakan suatu inovasi-inovasi dan memberikan nilai tambah untuk kenaikan tata kelola untuk ESG," pungkas Didiek.