7 BUMN Dibubarkan Pemerintah, Wamen Tiko Ungkap Nasib Para Karyawan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah membubarkan sebanyak 7 perusahaan pelat merah di 2023.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah membubarkan sebanyak 7 perusahaan pelat merah di 2023.
Adapun perusahaan yang dimaksud yakni PT Istaka Karya, PT Kertas Kraft Aceh, PT Kertas Leces, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Iglas, PT Industri Sandang Nusantara, dan PT Pembiyaan Armada Niaga Nasional (PANN).
Baca juga: 7 BUMN Dibubarkan di 2023, Mulai Bisnis Tak Layak Hingga Lama Tak Beroperasi
Untuk 6 perusahaan pertama yang disebutkan, telah resmi bubar sejalan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pembubaran Perusahaan.
Namun khusus PT PANN, progres penyelesaian PP masih terus berlangsung.
Lalu, bagaimana nasib pembayaran para karyawannya?
Baca juga: Daftar 7 Perusahaan BUMN yang Dibubarkan Menteri BUMN Erick Thohir di Tahun 2023
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, usai dibubarkan, aset dari BUMN tersebut akan dijual oleh kurator.
Dan hasil penjualan akan digunakan salahsatunya untuk pemenuhan pembayaran kewajiban karyawan hingga para pensiunan.
Ia mencontohkan seperti halnya yang terjadi pada Merpati Nusantara Airlines.
"Contoh Merpati, penjualan aset untuk menyelesaikan kewajiban pensiunannya. Aset-aset dijual kurator, diberikan pemegang saham untuk kreditur dan pegawai," ucap pria yang akrab disapa Tiko di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Dalam kesempatan yang sama, ia membeberkan alasan dibubarkannya 7 BUMN yang dimaksud. Yakni dikarenakan bisnis perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut dinilai sudah tak layak.
Ditambah, beberapa BUMN yang dibubarkan ini tak lagi beroperasi dalam waktu lama.
"BUMN enggak beda dengan perusahaan terbuka lain, kalau enggak layak maka ini akan masuk proses likuidasi melalui kurator," papar Tiko.
"Kami pastikan proses hukum baik termasuk penjualan aset dilakukan fair. Baik pemegang saham kreditur pegawai mendapatkan seusai masing-masing," pungkasnya.