Jelang Akhir Tahun 2023, Permintaan Jagung Manis Melonjak Hingga 50 Persen
Jelang akhir tahun 2023, sentra produksi jagung manis menghasilkan panen yang melimpah untuk memenuhi permintaan di beberapa daerah.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang akhir tahun 2023, sentra produksi jagung manis menghasilkan panen yang melimpah untuk memenuhi permintaan di beberapa daerah.
"Kami siap memenuhi peningkatan permintaan jagung manis karena panen cukup melimpah dan kualitas jagungnya premium,” kata M Said yang merupakan petani jagung asal Brebes, Jawa Tengah, Jumat (29/12/2023).
Menurutnya, permintaan jagung manis setiap penghujung tahun mengalami lonjakan dan jelang akhir 2023 naik 50 persen, di mana harganya pun turut naik.
Baca juga: Update Harga Pangan Per 28 Desember: Daging Ayam Naik Rp29.350, Daging Sapi Dibanderol Rp138.250
Jika hari-hari biasa harga jagung manis berkisar antara Rp 2.500 sampai Rp 3.000 per biji, maka menjelang pergantian tahun harganya akan meningkat di kisaran Rp 5.000 per biji.
Said menjelaskan, keberhasilan petani mengantisipasi peningkatan permintaan tersebut adalah jagung manis NB Super F1 karena jenis ini memiliki potensi hasil sangat tinggi hingga 22 ton per hektar.
"Jagung ini sangat sesuai dengan permintaan pasar,” ucap Said.
Managing Director Cap Panah Merah Glenn Pardede yang memproduksi benih jagung unggul NB Super F1 mengatakan, selain memiliki potensi hasil tinggi dan genjah alias dapat cepat dipanen, NB Super F1 memiliki daya simpan yang panjang dan rasanya tetap manis sehingga sangat disukai pedagang dan konsumen.
“Ke depan potensi jagung manis akan cenderung naik karena semakin banyak masyarakat yang sadar terhadap kesehatan. Melalui penyediaan benih unggul berkualitas dan pembinaan kepada petani kami optimistis tingkat keberhasilan dan kesejahteraan petani akan semakin tinggi,” tutur Glenn.