Lika-liku Perjalanan Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh: Uji Coba Mundur, Berujung Video Viral
Kegagalan seperti di uji coba itu merupakan sesuatu yang wajar karena masih dalam masa uji coba.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uji coba sistem pembayaran tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) kini tengah menjadi sorotan.
Uji coba tersebut dinilai masih gagal karena beberapa waktu lalu viral di media sosial video yang menunjukkan palang tol menutup lalu menimpa mobil yang jalan melewati saat uji coba MLFF.
Uji coba yang tengah dijalankan di Tol Bali Mandara ini pun terus dievaluasi. Adapun sistem ini sendiri direncanakan masuk ke masa transisi, lalu dioperasikan secara komersial pada Maret 2024.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menilai kegagalan seperti di uji coba itu merupakan sesuatu yang wajar karena masih dalam masa uji coba.
Baca juga: Respon Jasa Marga Soal Mobil Tertimpa Portal Tol Saat Uji Coba MLFF di Bali
"Ya namanya juga lagi nge-test (mencoba). 'Oh ternyata ini jeduk kepala orang'. Kita perbaiki software-nya," kata Hedy ketika ditemui di Gerbang Tol Limo Utama, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).
Ia mengatakan, pada prinsipnya, MLFF akan dievaluasi setiap menyentuh milestone atau tonggak pencapaian tertentu.
Meski demikian, dia bilang, Kementerian PUPR tetap memiliki linimasa keseluruhan, rencananya, serta apa saja titik-titik yang perlu dievaluasi.
"Jadi, sekarang kita masih evlausinya yang trial di Bali," ujar Hedy.
Ia mengungkapkan bahwa dalam uji coba MLFF ini ada beberapa skenario yang harus pihaknya antisipasi, termasuk bagaimana jika dalam kasus tertentu, ada mobil yang berdempetan.
"Ada 70 lebih skenario yang harus kita uji," kata Hedy.
Ketika ditanya apakah MLFF bisa digunakan saat mudik Lebaran 2024, ia mengatakan belum bisa.
Sebab, kata dia, sistem ini melibatkan revenue atau pendapatan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
"Belum (siap digunakan saat mudik Lebaran 2024). Mungkin Bali bisa. Kita evaluasi dulu lah. Karena itu sistemnya melibatkan revenue BUJT," ujar Hedy.