Masuki Era Elektrifikasi, Toyota Sebut Indonesia Harus Mulai Bentuk Rantai Pasok
Bertumbuhnya pasar kendaraan listrik tentu membawa tantangan tersendiri, mulai dari penyediaan infrastruktur hingga industri otomotifnya.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kian mantap memasuki era kendaraan elektrifikasi. Penjualan mobil ramah lingkungan di dalam negeri terus naik setiap tahunnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil elektrifikasi tembus 51.831 unit sepanjang Januari-Oktober 2023, naik 322 persen secara year-on-year (YoY) dari 12.281 unit
Bertumbuhnya pasar ini tentu membawa tantangan tersendiri, mulai dari penyediaan infrastruktur hingga industri otomotifnya.
Baca juga: PLN Siapkan Tiang Listrik Jadi Lokasi Pengisian Daya Kendaraan Listrik
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, menyampaikan agar Indonesia bisa mulus memasuki era elektrifikasi supply chain harus ikut diperhatikan.
"Kalau sudah masuk ke elektrifikasi kita harus menyiapkan industri dan supply chain. Baterai adalah salah satu komponen yang penting dan harus mulai kita considered untuk di lokalisasi, sebab ke depan tantangan untuk elektrifikasi itu adalah supply chain," tutur Bob, Rabu (10/1/2024).
Ia menjelaskan, untuk rantai pasok industri otomotif pembuatan kendaraan berbahan bakar minyak atau Internal Combustion Engine (ICE), terdapat hampir 30 negara yang masuk ke dalam supply chain.
Sementara untuk Electric Vehicle atau EV, saat ini hanya delapan negara yang benar-benar mampu memproduksi segmen ini, termasuk Indonesia.
"Jadi kalau di mobil ICE itu negara-negara yang terlibat dalam supply chain itu bisa hampir 30 negara, tetapi untuk elektrifikasi mungkin sekitar 8 negara, sehingga supply chain ini bisa menjadi isu yang strategis ke depan dan harus kita pikirkan," imbuhnya.
Saat ini, TMMIN sendiri sudah berhasil membuat dua kendaraan elektrifikasi secara lokal, yakni Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid. Keduanya juga telah berhasil diekspor ke berbagai negara.
Selain itu, Toyota juga menyebut pembinaan supplier juga perlu ditingkatkan, agar mereka mulai bergerak memproduksi berbagai kebutuhan untuk pembuatan mobil listrik, di samping pembuatan komponen ICE tetap berjalan.