Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pembangunan Infrastruktur Jargas Dikebut, Gantikan LPG Kemasan Tabung

Pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi (jargas) di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pembangunan Infrastruktur Jargas Dikebut, Gantikan LPG Kemasan Tabung
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas mencoba kompor yang menggunakan jaringan gas bumi PGN usai pemasangan jaringan di pelanggan kecil usaha katering Melati di kawasan Gubeng Kertajaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/10/2019). Surya/Ahmad Zaimul Haq 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi (jargas) di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, infrastruktur jargas sangat diperlukan karena di banyak negara memanfaatkan gas alam untuk sumber kebutuhan energi rumah tangga termasuk juga untuk kebutuhan hotel dan tempat rekreasi.

Hadirnya infrastruktur jargas diyakini akan bisa mengurangi penggunaan tabung gas di masyarakat.

Pembangunan jaringan gas kota merupakan upaya pemerintah selain untuk menghemat devisa, juga mempermudah masyarakat untuk bisa mendapatkan energi di rumah.

"Kita harus mengoptimalkan itu. Kenapa harus kita lakukan? Karena kita harus menghemat devisa karena impor elpiji kita sudah kurang lebih 5-6 juta ton per tahun," ungkap Arifin dalam keterangannya, dikutip Rabu (17/1/2024).

"Tidak lagi harus gotong-gotong elpiji melon 3 Kg, cukup buka keran. Inilah yang memang harus kita upayakan," sambungnya.

BERITA REKOMENDASI

Saat ini Kementerian ESDM tengah mengkebut pembangunan infrastruktur gas Cirebon - Semarang Tahap II, dan ditargetkan rampung tahun 2025.

Baca juga: BPH Migas dan PGN Gelar Uji Petik Jargas di Area Jawa Tengah-Jawa Timur

Dia berharap pembangunan infrastruktur gas bumi lainnya, seperti pipanisasi Dumai - Sei Mangkei segera dimulai untuk mengantisipasi tambahan produksi dari Blok Andaman yang menyimpan cadangan besar.

Cadangan ini selanjutnya untuk menjamin kebutuhan gas domestik, termasuk untuk jaringan gas kota (jargas).

"Kita juga harus masih membangun infrastruktur untuk bisa mengakomodasi tambahan pasokan gas-gas dari hasil produksi baru yang bisa dioptimalkan. Jadi proyek transmisi gas Cirebon-Semarang harus diselesaikan di awal tahun 2025," papar Arifin.

Baca juga: PGN Akan Bangun 15 Ribu Jargas di Kota Jambi

"Kemudian kita juga harus memulai program pembangunan transmisi di koneksi antara Dumai dan Sei Mangkei untuk mengantisipasi tambahan produksi dari blok Andaman," lanjutnya.

Pembangunan infrastuktur gas, sambung Arifin, untuk menampung tambahan produksi gas dari Blok Andaman sehingga pasokan gas untuk kebutuhan domestik dapat lebih terjamin.

"Jadi memang pembangunannya akan memakan waktu beberapa tahun dan ini harus disesuaikan untuk bisa menampung tambahan gas yang dari Andaman sehingga kita bisa mengamankan pasokan suplai untuk dalam negeri. Kita bisa mewujudkan ketahanan energi di dalam negeri," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas