Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

11,5 Juta Petani Hadapi Ketidakpastian Soal Tanah, Bakal Berdampak Besar Terhadap Kerawanan Pangan

Indef mengungkapkan bahwa ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia sangat besar sekali.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in 11,5 Juta Petani Hadapi Ketidakpastian Soal Tanah, Bakal Berdampak Besar Terhadap Kerawanan Pangan
SURYA Malang/PURWANTO
Ilustrasi. Ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia sangat besar sekali, di mana ada hanya 16 juta petani yang memiliki tanah di bawah 0,5 hektar. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Dhenny Yuartha, mengungkap ada 11,51 juta petani menghadapi ketidakpastian soal tanah.

Padahal, menurut penelitian dia, rumah tangga petani akan memiliki kerawanan pangan yang lebih rendah jika memiliki tanah.

"Penelitian saya saat ini melihat justru tanah ini penting," kata Dhenny dalam diskusi publik yang disiarkan secara daring, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Food Estate Disebut Gagal, Versi Mahfud MD Dorong Keberhasilan Pangan

"(Penting) karena rumah tangga petani yang memiliki tanah, dia memiliki kerawanan pangan yang lebih rendah," lanjutnya.

Dhenny kemudian mengungkapkan bahwa ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia sangat besar sekali.

Menurut data yang dia miliki, ada 16 juta petani yang memiliki tanah di bawah 0,5 hektar.

Berita Rekomendasi

Dhenny pun mengatakan jika nantinya tanah milik petani gurem itu dirampas, dampak secara luasnya bisa berimbas pada kemiskinan yang lebih besar.

"Bagaimana kemudian kalau misalkan petani yang gurem itu tanahnya dirampas? Mereka enggak punya sertifikasi, tanahnya dirampas, tapi dia enggak bisa punya akses tanah negara untuk kemudian meningkatkan aktivitas ekonominya dia. Itu kemiskinan bisa semakin besar," katanya.

Ia pun turut menyayangkan soal tanah ini, salah satunya soal sertifikasi tanah, tidak disinggung lebih dalam saat debat calon wakil presiden pada Minggu (21/1/2024) kemarin.

"Jadi, ini sangat penting dan itu yang kemudian perlu di-address gitu ya karena kalau kita lihat contoh soal sertifikasi kemarin juga sebenarnya tidak banyak disinggung bagaimana sertifikasi ini harusnya lebih banyak ke redistribusi lahan gitu ya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas