BPS: Inflasi RI pada Januari 2024 Sebesar 0,04 Persen
Kelompok penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi 0,05 persen.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi bulanan atau (mtm) pada Januari 2024 sebesar 0,04 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,15 pada Desember 2023 menjadi 105,19 di Januari 2024.
Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan, secara tahunan terjadi inflasi sebesar 2,57 persen.
Kelompok penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi 0,05 persen.
Baca juga: Menko Airlangga: Inflasi Indonesia Lebih Rendah dari Rusia dan AS
"Komoditas penyumbang utama inflasi adalah tomat dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen serta beras dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen," ujar Amalia dalam Rilis BPS, Kamis (1/2/2024).
Dikatakan Amalia, terjadi perubahan terkait perhitungan inflasi per Januari 2024. Pertama, perhitungan inflasi yang di rilis hari ini menggunakan IHK tahun dasar 2022, sehingga 2022 sama dengan 100 IHK-nya.
Kemudian, penambahan cakupan wilayah sebanyak 60 Kabupaten. Sehingga total Kabupaten/Kota inflasi menjadi 150.
"Ketiga komposisi nilai konsumsi pada tahun dasar 2022 nilai konsumsi makanan berubah dari 33,68 persen menjadi 38,04 persen, dan sementara nilai non makanan berubah dari 66,32 persen menjadi 61,96 persen," ungkapnya.
Terakhir, perubahan cakupan paket komoditas yang menyesuaikan dengan pola konsumsi masyarakat. Sehingga terjadi penambahan jumlah komoditas menjadi 847.
"Tentunya ada komoditas yang masuk baru dan juga ada komoditas yang keluar yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh masyarakat," jelas dia.
Adapun terkait dengan sebaran inflasi menurut wilayah, sebanyak 25 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi. Sedangkan 13 lainnya mengalami deflasi.
"Perlu kami sampaikan juga sejak rilis inflasi pada hari ini kami mengeluarkan inflasi provinsi inflasi tertinggi sebesar 1,01 persen. Terjadi di Provinsi Papua pegunungan deflasi terdalam terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,91 persen," ungkapnya.
Inflasi beras
BPS mencatat, komoditas beras masih mengalami inflasi sebesar 0,64 persen di Januari 2024.
Beras memiliki andil inflasi sebesar 0,03 persen dari total inflasi Januari 2024.
Kenaikan harga beras juga masih terjadi di 28 provinsi di Indonesia. Data BPS menunjukkan seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali Nusra mengalami kenaikan harga beras.
"Secara umum, kenaikan beras terjadi di 28 provinsi sedangkan harga beras di 10 provinsi lainnya menunjukkan penurunan," ucap dia.