Pasar Seafood Global Tumbuh 8,92 Persen, Menteri Trenggono Beberkan Potensi Indonesia ke Investor
Meningkatnya kebutuhan pangan global termasuk kebutuhan protein, seiring terus bertambahnya populasi manusia.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berusaha menggaet banyak investor untuk mendongkrak kinerja di sektor industri kelautan dan perikanan Tanah Air.
Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, hal ini perlu dilakukan sejalan dengan peluang sangat besar yang dipengaruhi oleh banyak faktor.
Salah satunya kian meningkatnya kebutuhan pangan global termasuk kebutuhan protein, seiring terus bertambahnya populasi manusia.
Baca juga: Soal Aturan Ekspor Pasir Laut, Menteri Trenggono: Kita Tunggu Menteri Perdagangan
Selain itu, kesadaran masyarakat akan manfaat makanan laut terus berkembang sehingga permintaan ikan secara global pun meningkat.
Proyeksi dari Global Seafood Market, pasar seafood global akan tumbuh dengan laju tahunan hingga 8,92 persen.
Adapun KKP telah menggelar Indonesia Marine and Fisheries Business Forum (IMFBF) 2024 untuk mendorong geliat investasi biru di sektor kelautan dan perikanan.
Forum ini mempertemukan berbagai entitas yang berasal dari dalam dan luar negeri.
"Ini saya kira ini bisnis forum pertama kali yang levelnya internasional, kita undang negara-negara sahabat karena kita harus menjadi bagian dari global supply chain. Kita punya potensi yang luar biasa di sektor kelautan dan perikanan," ungkap Trenggono dalam acara tersebut, Senin (5/2/2024).
Berdasarkan data kuartal III-2023, investasi sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp9,56 triliun, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Rp5,32 triliun, Penanaman Modal Asing, (PMA) Rp1,4 triliun, dan Kredit Investasi Rp2,84 triliun.
Adapun, investasi di sektor Pengolahan Ikan menempati urutan pertama sebesar Rp3,65 triliun, selanjutnya Budidaya Perikanan sebesar Rp2,6 triliun, Pemasaran Rp1,95 triliun, Penangkapan Ikan Rp1,18 triliun, dan Jasa Perikanan Rp186,51 Miliar.
Menteri Trenggono melanjutkan, Pemerintah akan menyambut positif para investor, yang ditunjukkan dengan kemudahan perizinan, insentif, keamanan dan kestabilan iklim politik, konektivitas, dan sumber daya manusia terampil sebagai tenaga kerja.
KKP juga mengedepankan tata kelola berbasis ekonomi biru untuk memastikan kelestarian ekosistem kelautan dan perikanan, sehingga industri di dalamnya berjalan berkelanjutan.
"Program ekonomi biru ini, salah satunya KKP mendorong sektor perikanan budidaya menjadi prime mover untuk penyediaan kebutuhan ikan konsumsi yang berkualitas," papar Trenggono.
"Ada lima komoditas yang kami dorong yaitu udang, kepiting, rumput laut, lobster, dan tilapia. Kami membangun modeling-modeling sebagai percontohan, dan ini bisa diduplikasi oleh pelaku usaha untuk pengembangannya," pungkasnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024 bertujuan menarik investasi dan kolaborasi di sektor kelautan dan perikanan, yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri secara berkelanjutan.
Forum ini dihadiri lebih dari 300 orang yang berasal dari kalangan pelaku usaha, perwakilan negara sahabat, hingga akademisi.