Tawarkan Peluang Investasi, Banten Investment Forum 2024 Pertemukan Investor hingga Pelaku usaha
Seluruh pihak yang berkaitan dengan investasi harus mematuhi dan mengikuti norma baru yang disepakati bersama.
Penulis: Sanusi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggandeng Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten menggelar kegiatan "Banten Investment Forum 2024" yang dihadiri para pelaku usaha, perbankan, pemerintah serta masyarakat, di Kawasan Gading Serpong, Tangerang, Selasa (29/10/2024).
"Melalui kegiatan ini kami ingin mendapatkan masukan dari para pemerhati dan pelaku ekonomi terkait dengan apa-apa saja peluang investasi yang bisa dilakukan di Provinsi Banten, ataupun mungkin ada hal-hal yang perlu direkomendasikan dalam rangka perbaikan di bidang layanan investasi yang diberikan oleh kami di pemerintah Provinsi Banten," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti.
Kegiatan tersebut diisi dengan diskusi atau 'talkshow' berkaitan dengan peluang investasi dan tantangan ekonomi ke depan dengan menghadirkan narasumber dari ekonom Permata Bank Joshua Pardede, Kepala BI Banten Ameriza Ma'ruf Moesa, serta narasumber lain dari Bapenas, Kementerian ESDM, PLN UID Banten dan Bank Indonesia.
Baca juga: Menkomdigi Meutya Ungkap Ada 19 Perusahaan Asal Australia Mau Investasi di Sektor Teknologi
Selain diskusi berkaitan dengan prospek ekonomi Banten 2025, serta peluang investasi ekonomi hijau, juga dilakukan kegiatan penyerahan penghargaan kepada para bupati/walikota sebagai bentuk apresiasi atas kinerja pemerintah kabupaten/ kota yang telah mendorong pertumbuhan dan juga kemudahan dalam investasi di Provinsi Banten.
"Tidak akan tercapai realisasi investasi tanpa kerjasama dan kolaborasi kita bersama-sama," kata Virgojanti.
Selain penghargaan kepada para kepala daerah dengan berbagai kategori berkaitan dengan investasi, juga termasuk apresiasi diberikan pada dunia usaha yang sudah berkinerja baik dalam hal pemberian laporan pelaksanaan kemitraan usaha dan sebagainya.
"Kami juga hari ini melakukan 'launching' brand Investment di Banten yakni "Banten Gold", kata Virgojanti.
Ia mengatakan, alasan mengusung brand Banten Gold sebagai identitas dalam bidang investasi, didasarkan atas berbagai masukan dari berbagai kalangan, bahwa Banten ini potensinya sangat besar namun kurang 'narsis' sehingga diperlukan identitas yang kuat untuk bidang investasi yakni diberi nama "Banten Gold".
Selain itu juga dilangsungkan pemaparan pengembangan dan peluang investasi dari dunia usaha yakni dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK serta dari PT Bumi Serpong Damai (BSD).
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan nomor induk berusaha (NIB) kepada pelaku UMKM, serta kegiatan 'one on one' yakni pertemuan dan diskusi secara mendalam bagi investor terkait dengan apa saja peluang investasi yang bisa dilakukan di Provinsi Banten.
Kemudian dilakukan penandatangan perjanjian kerjasama (MoU) kemitraan usaha antara pengusaha besar dan beberapa UMKM yang ada di Provinsi Banten.
Sedangkan Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM RI, Nurul Ichwan dalam sambutannya menekankan agar seluruh pihak (stakeholder) yang berkaitan dengan investasi harus mematuhi dan mengikuti norma baru yang disepakati bersama termasuk oleh PBBb yakni dengan istilah yang populer disebut dengan 'Sustainable Development Goals' (SDG) atau bagi pelaku usaha norma baru yang diikuti itu yakni Environment, Social dan Governnance (ESG) atau tata kelola lingkungan, sosial dan perusahaan.
"Kita harus memahami bahwa ini sudah menjadi norma global baru dalam dunia usaha. Karena jika berbicara investasi tidak bisa secara eksklusif kita bisa menghindari diri untuk tidak mengikuti norma-norma tersebut," kata Ichwan.