Tren PHK di Industri Teknologi Berlanjut, Kini Giliran Snapchat Pecat 10 Persen Karyawannya
Snap inc sebagai perusahaan pemilik Snapchat resmi melepas 530 karyawan dari pekerjaannya
Penulis: Bobby W
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Snap inc sebagai perusahaan pemilik Snapchat resmi mengurangi sekitar 10 persen dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia.
Melalui kebijakan yang diumumkan pada Senin (5/2/2024) waktu setempat tersebut, Snap Inc pun melepas sekitar 530 karyawan dari pekerjaannya.
Snapchat pun meneruskan tren perusahaan teknologi yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja.
Sebelum Snap Inc, ada Microsoft yang melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sekitar 1.900 karyawan di divisi gaming-nya
Kemudian ada eBay yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 9 persen dari total tenaga kerjanya atau sekitar 1.000 karyawan pekan lalu, sekitar
Ada juga Paypal memecat 2.500 karyawannya bersamaan dengan Google yang memotong 1.000 tenaga kerjanya pada pertengahan Januari lalu .
Berbicara terkait alasan pemecatan yang dilakukannya, Snap Inc pun buka suara.
"Kami sedang merestrukturisasi tim kami untuk mengurangi hierarki dan mendorong kolaborasi tatap muka. Kami fokus untuk mendukung anggota tim yang akan pergi," baca pernyataan Snap Inc kepada CNBC.
Snap Inc mengatakan dalam pengajuan regulasi bahwa saat ini diperkirakan akan ada biaya sekitar $55 juta hingga $75 juta, sebagian besar untuk pesangon dan biaya terkait.
Perusahaan media sosial yang berbasis di Santa Monica, California ini diketahui telah beberapa kali menghapus sejumlah pekerjaan dalam beberapa tahun terakhir.
Snap mengumumkan pada Agustus 2022 bahwa mereka berencana untuk mengurangi sekitar 20 persen dari total tenaga kerja globalnya.
Baca juga: Microsoft Gaming Pecat 1.900 Staf, H&M Tutup 28 Toko karena Bisnis Merosot Drastis
Pada kuartal ketiga 2023, mereka mulai menghentikan bisnis AR Enterprise, yang mencakup pengurangan jumlah karyawan global sekitar 3 persen, menurut pengajuan regulasi.
Snap diperkirakan akan melaporkan hasil keuangan kuartal keempat dan tahun penuhnya pada Selasa setelah pasar tutup.
Sahamnya turun lebih dari 3,7 persen dalam perdagangan pagi Senin (5/2/2024).