Kejar Target 23 Persen di 2025, PLTU Adipala Gunakan Limbah Kayu dan Uang Kertas Sebagai Bahan Bakar
PLTU Adipala telah menerapkan pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara dengan memanfaatkan berbagai limbah
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PLTU Adipala telah menerapkan pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) dengan memanfaatkan berbagai limbah dari kayu hingga uang kertas.
Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto yang melakukan kunjungan ke PLTU Adipala beberapa waktu lalu menyampaikan, PLTU Adipala memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya, sehingga emisi yang dihasilkan dapat terus ditekan di tengah kebutuhan energi khususnya listrik yang terus meningkat.
Baca juga: Tiga BUMN Teken Kerja Sama Kembangkan Industri Biomassa untuk Cofiring PLTU Batubara
"Kami dorong terus dan kita upayakan PLTU Adipala ini dapat mencapai 100 persen cofiring biomass seperti 4 PLTU lainnya yang telah mencapai 100 persen," kata Sugeng ditulis Sabtu (10/2/2024).
Sugeng menyebut, PLN Indonesia Power sangat serius dalam menekan emisi pada PLTU Adipala, meskipun telah menggunakan teknologi super critical yang diyakini efisien dalam proses produksi listriknya, namun PLN IP terus mencari terobosan yang salah satunya dengan menerapkan cofiring biomass di PLTU Adipala.
Baca juga: Percepat Dekarbonisasi, Teknologi CCS Bakal Diterapkan di PLTU Batubara
"Sekarang saya lihat upaya-upayanya sudah sungguh luar biasa diantaranya apa, di sini sudah super critical. Namun tidak hanya itu, cofiring biomass juga diterapkan," tuturnya.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar, pemanfaatan kayu hasil sebuk gergaji hingga limbah racik uang kertas (LURK) merupakan terobosan terbaru dan pasokannya terjamin, sebab berdasarkan data Bank Indonesia, dalam satu tahun ada 6 ribu ton LURK.
"Cofiring dengan limbah uang kertas ini pertama kali saya dengar, ini juga menarik sebagaimana yang kita ketahui uang akan selalu ada, ya walaupun sudah ada emoney," ungkapnya.
Baca juga: Ingin Capai Target NZE 2060, PLN dan PTBA Sinergi Bersama Manfaatkan FABA PLTU di COP 28
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, perseroan terus kejar target bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di 2025, salah satunya melalui program cofiring, termasuk di PLTU Adipala.
"Selain terus menggali potensi EBT di Indonesia, kami juga jalankan program cofiring yang dijadikan sebagai salah satu green booster dalam program percepatan peningkatan energi terbarukan," ujar Edwin.