Akselerasi Produksi Pangan Nasional, Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam di Sumbawa
Mentan Amran mengatakan bahwa budidaya jagung disini untuk memperkuat produksi dan kebutuhan nasional.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus bergerak untuk mengakselerasi produksi pangan nasional.
Kali ini, selain melakukan Kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian Mentan Amran juga melakukan penanaman jagung di Desa Labuan, Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, baru-baru ini.
Bahkan Mentan juga berkesempatan berdialog petani dan penyuluh sekaligus menyerahkan bantuan sebesar Rp 15,4 M, berupa vaksin SE, renovasi RPH, pembangunan pengolahan pakan dan operasional Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan bantuan benih padi dan jagung serta pupuk sebesar Rp 54,7 M.
Selain itu juga, bantuan lain yang diberikan berupa benih padi dan jagung, senilai Rp 33,9 miliar untuk Kabupaten Dompu, bantuan benih padi dan jagung senilai Rp 34,1 miliar untuk Kabupaten Bima, bantuan benih jagung Rp 4,6 miliar untuk Kota Bima dan bantuan benih padi dan jagung senilai Rp 5,1 miliar untuk Kabupaten Sumbawa Barat.
Mentan Amran mengatakan bahwa budidaya jagung disini untuk memperkuat produksi dan kebutuhan nasional.
"Kita datang untuk cek hamparan budidaya jagung sekaligus tanam. Selain itu, kami akan tambah benih jagung gratis untuk petani," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Senin (12/2/2024).
Saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) tidak hanya fokus menggenjot produksinya saja. Akan tetapi, juga termasuk dalam hal penanganan panen dan pasca panennya.
Berbagai pihak terkait dilibatkan sebagai mitra untuk mencarikan solusi terbaik permasalahan yang ada.
Di antaranya, Bulog, Kementerian lainya dan pihak swasta.
Tujuannya, agar harga jual saat panen puncak tetap wajar dan menguntungkan petani, jelas Mentan lagi
"Harga pasar jagung ditingkat petani Insya Allah kita pantau dan jaga terus saat puncak panen raya. Kami minta Bulog agar membeli jagung petani. Demikian juga halnya perusahaan-perusahaan pabrik pakan wajib menyerap jagung petani pada saat panen puncak. Jangan hanya mengandalkan impor saja."
Mentan Amran menambahkan khusus Kabupaten Sumbawa, selain komoditas jagung, Kementan juga mengembangkan komoditas lainnya.
Sebab Sumbawa merupakan sentra produksi jagung nasional, yang memiliki hamparan yang luas sehingga menjadi ujung tombak penguatan persediaan stok jagung nasional untuk pemenuhun kebutuhan dalam negeri hingga ekspor.
Perlu diketahui, hasil produksi komoditas jagung Provinsi NTB mencapai 2,5 juta ton dan 700 ribu ton dihasilkan dari Kabupaten Sumbawa pada tahun 2023.
Produksi jagung yang tinggi tentunya dapat memberikan kontribusi positif terhadap sektor pertanian dan ekonomi lokal.
Luas tanam jagung di Provinsi NTB mencapai 334 ribu Ha dan target luas tanam jagung Kabupaten Sumbawa pada tahun 2024 sebesar 104 ribu Ha.
Mentan Amran optimis dengan program tahun 2024 yang fokus meningkatkan produksi, dalam satu dua tahun ke depan jagung akan ekspor kembali. Bukan saja swasembada tapi juga ekspor pun bisa kita wujudkan.
"Kami ekspor ke beberapa negara dan yang melakukan adalah kita semua. Makanya sengaja kami kumpulkan petani dan penyuluh hari ini, agar mengetahui apa masalahnya. Kita selesaikan bersama," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan bahwa kegiatan Mentan ini dihadiri 5.000 peserta terdiri dari peternak, petani, dan penyuluh pertanian, serta tenaga peternakan dan kesehatan hewan.
Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah menyampaikan terima kasih atas berbagai bantuan dan perhatian Kementerian Pertanian selama ini terhadap jalannya pembangunan pertanian di Kabupaten Sumbawa. Bersama petani, peternak, dan penyuluh, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa berkomitmen untuk pengembangan komoditas jagung dalam memenuhi kebutuhan nasional.
"Dengan membangun sistem produksi yang produktif, menguntungkan, dan berkelanjutan sesuai dengan potensi daerah, akan dapat berkontribusi dalam pemenuhan ketersediaan pangan nasional”, ujar Mahmud.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa penyuluh pertanian adalah garda terdepat dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung nasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.