Impor Truk China Padati Tambang Nikel, Menperin Bakal Minta Produsen Bikin Perakitan di Indonesia
Menperin mendorong para pemasok truk dari China untuk membuat fasilitas perakitan di dalam negeri
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor kendaraan berkode HS 87042369 tembus angka 113,07 juta dolar AS atau setara Rp 1,77 triliun.
Sebagai informasi, HS 87042369 merupakan kode untuk kendaraan bermotor selain pendingin, pengumpul sampah, tanker, lapis baja, hooklift, dumper, serta untuk pengangkutan barang, hanya dengan mesin diesel atau semi diesel, g.v.w. > 24 ton dan ≤ 45 ton.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang Sebut Modifikasi Kendaraan Dongkrak Industri Otomotif Tanah Air
Angka impor di atas merupakan nilai nominal barang yang didatangkan dari China melalui pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah, Pelabuhan Weda dan Pulau Obi, Maluku.
Menanggapi hal ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, akan mendorong para pemasok untuk membuat fasilitas perakitan di dalam negeri untuk mengurangi impor tersebut.
"Kita akan meminta mereka (pemasok) paling tidak bikin assembly line di sini. Setidaknya ada nilai TKDN, karena kebutuhannya besar sekali," tutur Agus usai membuka acara Kick Off Business Matching P3DN di Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).
Selain itu, Menperin juga akan mendorong industri dalam negeri untuk menciptakan produk-produk kendaraan yang sesuai kebutuhan sektor pertambangan.
"Kita mendorong industri dalam negeri menyiapkan produk-produk truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang. Batu bara sedang tumbuh, mineral juga sedang tumbuh. Jadi saya sangat sepakat harus mendorong agar industri kita siap," ungkapnya.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang Keluhkan Kebijakan Penerapan HGBT dan Pengendalian Impor Tak Berjalan Baik
Impor ini dirasa kurang tepat, terlebih industri kendaraan niaga saat ini masih sangat kecil kontribusinya terhadap penjualan kendaraan di Indonesia.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap penjualan segmen komersial mencapai 27-28 persen dari total pengiriman mobil 1.005.802 unit, dari pabrik ke dealer di tahun 2023.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, berharap kontribusi segmen kendaraan niaga bisa tumbuh di tahun. 2024.
"Mudah-mudahan akan sedikit lebih berkembang tahun kemarin. Komersial itu 27 persen atau 28 persen, mudah-mudahan bisa naik ke 30 persen," tutur Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, Rabu (7/2/2024).