Pendapatan Naik 11 Persen, XL Axiata Raup Laba Rp 1,28 Triliun Sepanjang 2023
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meraup pendapatan Rp 32,34 triliun sepanjang 2023, atau naik 11 persen
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meraup pendapatan Rp 32,34 triliun sepanjang 2023, atau naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya di 2022.
Sementara, EBITDA perusahaan juga naik 12 persen menjadi Rp 15,89 triliun, kemudian EBITDA margin juga meningkat menjadi 49,1 persen.
Laba bersih naik 15 persen menjadi Rp 1,28 triliun.
Baca juga: Terus Tingkatkan Kepuasan Pelanggan, XL Axiata Hadirkan Program XL Poin
Keberhasilan tersebut ditopang oleh trafik data yang naik 21 persen menjadi 9.638 Petabytes, yang mendorong kontribusi layanan Data dan Digital menjadi sebesar 91 persen dari total pendapatan, bersama dengan basis pelanggan yang berkualitas sebanyak 57,5 juta.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan XL Axiata melalui tahun 2023 yang tidak mudah dengan kinerja yang sangat menggembirakan, dengan pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih mencapai double digit.
"Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis, telah mampu meningkatkan kualitas layanan dan mampu mendorong peningkatan trafik data, yang berkontribusi pada peningkatan ARPU menjadi Rp 43 ribu,” kata Dian dalam keterangan persnya, Senin (12/2/2024).
Dian menambahkan, keberhasilan kinerja di sepanjang 2023 juga tidak terlepas dengan upaya perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi di semua lini bisnis secara cermat.
Salah satunya, efisiensi pada pengeluaran untuk keperluan penjualan dan pemasaran (sales & marketing) yang mampu ditekan hingga 6 persen. Secara keseluruhan, kenaikan OPEX mampu dikendalikan hingga lebih rendah daripada pertumbuhan pendapatan.
Baca juga: Mitratel Borong 54 Tower XL Axiata Seharga Rp 36,62 miliar.
Penurunan beban penjualan dan pemasaran (sales & marketing), didorong oleh peningkatan penggunaan sarana digital aplikasi MyXL dan AXISnet. Hingga akhir tahun 2023, kedua aplikasi tersebut memiliki total pengguna aktif per bulannya hingga sebanyak 29 juta. Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan myXL dan AXISnet ini hampir 2x dalam periode dua tahun terakhir.
Meningkatnya penggunaan MyXL dan AXISnet menunjukkan kedua aplikasi tersebut mampu meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kebutuhan, preferensi serta perilaku pelanggan. Hal ini membuat XL Axiata mampu memberikan penawaran yang tepat kepada pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat pula secara lebih efektif.
Baca juga: Sinyal 4G XL Axiata Kini Nyambung Terus di Sepanjang Jalur MRT Jakarta
Ia menjelaskan, salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan. Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat secara signifikan, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan. Strategi tersebut akan terus diterapkan di sepanjang tahun 2024 ini.
Hasil dari penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan.
Dengan data analitik ini juga memungkinkan XL Axiata mengevaluasi key performance indicator (KPI) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di waktu yang tepat.
Pada sisi infrastruktur jaringan, hingga akhir 2023, XL Axiata mampu menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak 14.101 hingga total menjadi 160.124 atau naik 10 persen YoY. Dari jumlah sebanyak itu, 104.993 di antaranya adalah BTS 4G.
Sementara itu, fiberisasi telah mencapai 61 persen dari total BTS di berbagai penjuru Indonesia. Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G, dan sekaligus merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G.