Bulog Mengaku Bansos Beras Tak Mampu Turunkan Harga yang Mahal di Pasaran
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menilai bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan beras tak mampu menekan harga beras
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Dia bilang, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan, jika masa tenang Pemilu seperti ini sebaiknya diberhentikan sementara terlebih dulu.
Arief menampik anggapan sebagian pihak yang menuding bahwa bantuan pangan ini politis. Menurut dia, program bantuan pangan beras ini telah disiapkan dan dikerjakan sejak cukup lama.
"Jadi bukan Januari Februari kemudian jelang Pemilu, tidak begitu. Dari sebelum sebelumnya memang sudah dikerjakan," kata Arief.
Ia mengatakan, tidak ada politisasi dalam bantuan pangan beras pemerintah ini kepada 22 juta keluarga penerima manfaat.
"Sehingga, nanti pada waktunya mencoblos memang tidak terkait antara bantuan pangan dengan Pemilu," tegas Arief.
Sebagai informasi, harga rata-rata beras secara nasional hari ini menurut data panel harga Badan Pangan Nasional, mengalami kenaikan.
Harga beras premium naik 0,32 persen atau sebesar Rp 50, menjadi Rp15.800 per kilogram. Sementara itu, harga beras medium naik 0,43 persen atau sebesar Rp 60, menjadi Rp 13.890 per kilogram.