Tak Ingin Ada Kelangkaan Lagi, Pengusaha Ingatkan Pemerintah Jaga Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan
Jika diharuskan impor maka hal tersebut tidak menjadi soal asal kebutuhan masyarakat tercukupi, ketika produktivitas dalam negeri tidak mencukupi.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengingatkan pemerintah untuk menjaga ketersediaan pangan jelang bulan puasa atau bulan suci Ramadan pada pertengahan Maret 2024.
Menurut Roy, menjadi pekerjaan bersama antara pelaku usaha dengan pemerintah untuk menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat. Termasuk, ketika memasuki bulan suci Ramadhan.
"Kita mengingatkan kepada pemerintah untuk berupaya menjaga ketersediaan pangan," ujar Roy di Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Baca juga: Jokowi Tak Terima Bansos Dituding Penyebab Harga Beras Meroket dan Langka, Janjikan Pekan Ini Normal
Roy menuturkan, stok pangan dipengaruhi dari dalam dan luar negeri.
Jika diharuskan impor, kata Roy, hal tersebut tidak menjadi soal asal kebutuhan masyarakat tercukupi, ketika produktivitas dalam negeri tidak mencukupi.
"Itu lah yang terjadi satu, dua minggu yang lalu ketika kita bicara beras karena masih masa tanam, belum masa panen, impor juga belum masuk," terang Roy.
Karena itu, diperlukan langkah-langkah dari pemerintah, yang kini mulai berjalan. Di antaranya dengan menyuplai cadangan beras pemerintah untuk ke ritel modern. Sampai hari ini, lanjut Roy, pendistribusian sedang berlangsung.
"Saat puasa perlu ada koordinasi pelaku usaha dan pemerintah yang mempengaruhi ketersediaan pangan," tambah Roy.
Roy menambahkan, dalam waktu dekat stok beras di ritel modern akan kembali normal.
Saat ini dalam proses pengiriman dari gudang sumber bulog kepada distribusi senter, dan hingga nantinya dikirim ke toko-toko di daerah
"Tapi kebutuhannya sudah tersanggupi, terjamin, tercukupi, masyarakat tidak perlu khawatir karena sudah ada langkah cepat," tutur Roy.
Sebelumnya, stok beras di gerai ritel modern sempat menipis. Bahkan, beberapa ritel tidak menyediakan stok beras, dan hanya menyisakan secarik kertas bertuliskan, "Pembatasan pembelian beras maksimal 2 pack per orang,".
Pantauan Tribunnews, di beberapa gerai ritel modern Indomaret, Alfamart, Alfamidi di Bekasi kosong. Di Alfamidi misalnya, terpantau hanya menyediakan beras merah seharga Rp 27.000 per kilogram.
Seorang pramuniaga gerai ritel, Adit menyampaikan, suplai beras mulai menipis sejak satu hingga dua pekan terakhir. "Emang lagi kosong mas, datang juga dikit-dikit," tuturnya, Selasa (13/2/2024).
Sedangkan, di Indomaret terlihat rak-rak yang diperuntukkan untuk menjual beras kosong. Hanya menyisakan tulisan, "Pembatasan pembelian beras maksimal 2 pack per orang,".
Di Superindo misalnya, sama hanya menjuka beras merah seharga Rp 39.900 per dua kilogram. Beras baru ditemui di gerai Family Mart. Beras premium bermerek dua tani dijual per lima kilogram seharga Rp 69.500.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia