Beras Impor Masuk ke Indonesia Selama Dua Bulan Sudah 507 Ribu Ton, Masih 2 Juta Ton Lagi
Sebanyak 500 ribu ton merupakan penugasan lanjutan dari tahun 2023 dan 2 juta sisanya merupakan penugasan impor khusus tahun 2024.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengimpor beras pada 2024 sebanyak 2,5 juta ton.
Sebanyak 500 ribu ton merupakan penugasan lanjutan dari tahun 2023 dan 2 juta ton sisanya merupakan penugasan impor khusus tahun 2024.
Kadiv Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Perum Bulog Cahyaningtiyas Rispinatri mengatakan hingga Minggu (18/2/2024) realisasi impor beras tahun 2024 mencapai 507.000 ton.
Baca juga: BPS: Impor Beras RI Januari 2024 Capai 279,2 Juta Dolar AS
"Dari penugasan tahun 2024 ini sudah kami realisaikan kedatangan Januari-Februari 507.000 ton," kata Cahyaningtiyas dalam Rakor Pengandalian Inflasi dikutip dari Kontan, Senin (19/2/2024).
Menurutnya, impor beras ini dilakukan Bulog untuk memenuhi kebutuhan dan stabilisasi harga komoditas pangan tersebut.
Bulog mengakui saat ini tidak dapat menyerap beras lokal karena harga gabah sudah di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
"Pengadaan dari dalam negeri sudah tidak mungkin kami akses karena harga gabah dan beras tinggi, jadi memang pengadaan luar negeri jadi opsi," jelasnya.
Untuk mempercepat pengadaan, Bulog juga memperluas kawasan bongkar muat beras impor di berbagai pelabuhan.
Beberapa di antaranya adalah Tanjung Priok, Merak, Cigading, Patimban, Tanjung Mas, Tanjung Wangi, Tanjung Perak, Tanjung Tembaga, Kijing, Tenau, Dumai, Bitung, Teluk Banyur, Palembang, Belawan, Makassar dan Pantoloan. (Lailatul Anisah/Kontan)