Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Zulkifli Hasan Ungkap Penyebab Beras Premium Langka, Salah Satunya Pengusaha Ritel Ogah Jual

Harga beras premium di produsen atau dari pemasok berasnya sudah jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Mendag Zulkifli Hasan Ungkap Penyebab Beras Premium Langka, Salah Satunya Pengusaha Ritel Ogah Jual
Tribunnews/Dennis
Penjualan beras di gerai Family Mart, Selasa (13/2/2024). Harga beras premium di produsen atau dari pemasok berasnya sudah jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Adapun satu masalah yang masih kerap ditemukan adalah lama proses pengepakannya, sehingga berdampak pada proses pengiriman ke gerai ritel modern.

"Enggak ada masalah. Memang kadang-kadang permintaan di sini dua hari habis, telat datangnya (lagi) karena problemnya itu dibagi 5 kilogram dikantongi kan? Nah, karena ini permintaannya banyak, ngantongnya itu kadang-kadang kalah waktu. Ini yang perlu dipercepat," ujar Zulhas.

Adapun Perum Bulog telah memastikan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) cukup untuk berbagai program seperti beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan.

Ia mengatakan, stok CBP sebanyak 1,18 juta ton cukup kalau misalnya SPHP ingin didobelkan, juga apabila ada tambahan bantuan pangan sampai dengan Maret-April.

Bayu juga mengatakan, jika pengusaha ritel ingin meminta diguyur beras SPHP berapapun jumlahnya, Bulog siapa menyediakannya.

"SPHP boleh ambil berapa saja. Retail modern mau ngambil SPHP ke Bulog berapa saja," ujar Bayu, Selasa (13/2/2024).

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya telah mengungkap Pemerintah akan mendistribusikan beras melalui program SPHP sebanyak 250 ribu ton di tingkat pedagang pasar maupun retail modern.

BERITA REKOMENDASI

Bayu bilang, angka tersebut hanya ancar-ancar saja. Jika peritel menginginkan lebih dari itu, ia memastikan Bulog menyanggupinya.

"Itu bahkan kalau misalnya targetnya 250 ribu terlewati, tidak apa-apa. Pak Erick udah bilang 250 ribu ton kan? Kemarin udah diomongin oleh beliau. Itu inisial saja. Ancar-ancar. Tapi kalau ternyata kebutuhannya lebih dari itu, boleh. Silakan," ujar Bayu.

"Cuma, kita di Bulog bisa menyalurkan kalau diminta. Kalau enggak diminta, ya enggak bisa," lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas