Jadi Wilayah UMKM Terbesar di Indonesia, Pemprov Jabar Dukung Transformasi Digital
Rachmat mengatakan, Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus mendukung UMKM untuk transformasi digital.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan komitmennya mendukung para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya melakukan transformasi digital.
Apalagi, jumlah UMKM di Jawa Barat paling banyak se-Indonesia, dengan target 2,2 juta UMKM pada 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi dalam sambutan peluncuran program "UMKM Untuk Indonesia (UUI) untuk Transformasi Digital 2024" yang diselenggarakan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Inotek di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Tingkatkan Porsi Kredit UMKM, BRI Siapkan Segmen Ultra Mikro Sebagai Sumber Pertumbuhan
"Maka dari itu, saya berharap bapak/ibu pelaku UMKM dapat memanfaatkan program dari Sampoerna dan Inotek agar usahanya kian maju dan kian makmur,” ujar Rachmat dalam keterangannya, dikutip Sabtu (24/2/2023).
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan, Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus mendukung UMKM untuk transformasi digital.
Baca juga: Menyusuri Kawasan Wisata Pecinan Kya Kya Surabaya, UMKM Semakin Berkembang Berkat Dukungan BRI
“Melalui kolaborasi pemerintah, industri, masyarakat dan pemangku kepentingan, kami akan terus mengembangkan UMKM agar bisa naik kelas dan berkualitas serta kami dorong bersama-sama bisa go digital sehingga mampu meningkatkan daya saing untuk meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM," paparnya.
Program "UMKM Untuk Indonesia (UUI) untuk Transformasi Digital 2024" dilaksanakan pada Februari hingga September 2024 di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan teknologi digital para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing. Tahun lalu, program ini sudah berhasil memberi pelatihan dan membina 1.077 UMKM, khususnya untuk adaptasi digital bagi pengembangan usaha.
Dan program ini menargetkan sekitar 1.000 pelaku UMKM di kedua provinsi tersebut. Selama mengikuti program ini, mereka akan menerima berbagai materi yang relevan, seperti pemasaran melalui platform digital hingga penerapan sistem pembayaran digital. Program ini turut mendukung pencapaian pemerintah Indonesia dengan target 30 juta pelaku UMKM untuk go digital pada tahun ini.
Dalam pelaksanaan program UUI, SETC bersama mitra tanggung jawab sosial perusahaan Yayasan Inotek menggandeng beberapa pemangku kepentingan strategis, di antaranya adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Cirebon, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pj Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan, menciptakan platform digital untuk pemasaran oleh pengusaha lokal memberikan kemudahan berjualan bagi pelaku UMKM, khususnya yang ada di Kabupaten Karawang.
Baca juga: Wamen BUMN: Merger BTN Syariah dan Muamalat Bakal Untungkan UMKM
Oleh karena itu, Pemkab Karawang sangat mengapresiasi Sampoerna dan Inotek yang mempertemukan platform digital buatan lokal dengan pelaku UMKM untuk bersama-sama berkembang dan berupaya meningkatkan perekonomian lokal.
Di tempat terpisah pada kesempatan yang sama, Kadiskop dan UKM Bogor mengatakan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program dan pihaknya sangat terbantu dengan adanya program "UMKM Untuk Indonesia" dalam upaya mempercepat transformasi digital bagi UMKM Kabupaten Bogor.
"Kami harapkan kolaborasi ini dapat berkelanjutan dan memberikan ruang adaptasi teknologi digital khususnya bagi UMKM," ujarnya.
Mewakili Pemkot Cirebon, Agung juga menyampaikan apresiasinya atas program ini. Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa pihaknya memiliki program “Bangga Buatan Cirebon” sebagai ajang untuk mempromosikan produk UMKM dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha di daerah tersebut. Ia mengatakan, program "UMKM Untuk Indonesia" dapat memperkuat program “Bangga Buatan Cirebon” melalui upaya meningkatkan kemampuan teknologi digital UMKM.
Sejak didirikan pada 2007, SETC telah memberi pelatihan kepada lebih dari 70.000 pelaku UMKM di Indonesia, baik secara daring maupun luring. Program ini merupakan salah satu dari berbagai pelatihan dan pendampingan UMKM yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan utama SETC selama 17 tahun terakhir bagi UMKM di berbagai wilayah di Indonesia.
Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperkuat perkembangan UMKM di Indonesia, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Kami secara konsisten mendukung kemajuan sektor UMKM sebagai salah satu motor utama ekonomi negara," ujar Ishak.
Ketua Dewan Penasehat Yayasan Inotek, Ilham Akbar Habibie, menyampaikan bahwa masuk ke era digital bukan lagi hal yang bisa diabaikan oleh sektor apapun. Maka, adaptasi digital sangat diperlukan bagi para pelaku usaha.
"Ini bukan lagi tentang iya atau tidak, tetapi seberapa cepat, seberapa luas, dan seberapa dalam. Itulah yang akan menentukan siapa yang lebih unggul dalam bisnis”, ungkap Ilham.
Menurutnya, agar transformasi digital bisa sukses diwujudkan, maka perlu fokus pada empat hal, yaitu kualitas digitalisasi, integrasi upaya transformasi digital ke seluruh aktivitas organisasi, Upaya memperhatikan kondisi eksternal, seperti ekonomi, pasar, kompetisi, konsumen dan perkembangan teknologi, serta impelemntasi manajemen keamanan informasi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.