Digaungkan Prabowo-Gibran, Program Makan Siang Gratis Ternyata Berjalan di Jepang, Ini Penerapannya
Program makan siang gratis untuk anak sudah berjalan di Jepang sejak lama dan terus dilakukan hingga saat ini. Bagaimana penerapannya?
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
Lalu, pada setiap tahunnya, pemerintah Jepang bakal mempelajari nutrisi dan pola makan siswa di seluruh negeri dan menggunakan informasi tersebut untuk membantu menentukan bagaimana menu makanan dibuat.
Kemudian, secara teknisnya, makan siang gratis ini disajikan dan dikonsumsi di dalam kelas.
Selain itu, para siswa juga saling melayani satu sama lain dan membersihkan alat makan mereka sendiri.
Sementara, tujuan pemerintah Jepang membuat program ini adalah agar para siswa belajar tentang apa yang mereka makan dan mengapa makanan dan nutrisi tertentu baik untuk mereka.
Selain itu, program makan siang gratis untuk siswa ini demi membantu keluarga berpenghasilan rendah yang tidak memiliki akses makanan bergizi lengkap di rumah.
Pasca penerapan program ini, menurut laporan Washington Post pada tahun 2013, orang tua siswa pun menyambut positif.
Buktinya, orang tua siswa di Jepang kerap menghubungi pihak sekolah untuk mengetahui resep makan siang setelah mendengar anak mereka memberitahu dengan penuh semangat dan positif tentang apa yang mereka makan.
Dicontoh Negara Lain
Program makan siang gratis di Jepang dan konsep shokuiku ini pun dicontoh oleh negara lain.
Bahkan, program ini disebut menjadi contoh model penerapan hidup sehat di seluruh dunia.
Adapun salah satu negara yang mencontoh program ini adalah Amerika Serikat (AS).
Lembaga nirlaba di AS, Table for Two menciptakan program serupa bernama Wa-Shokuiku pada tahun 2017 dengan tujuan mengajarkan siswa sekolah dasar dan menengah tentang nutrisi dan memasak dengan menggunakan makanan dan kebiasaan diet siswa Jepang sebagai prototipe.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Nitis Hawaroh)