Penjualan EV Global Melambat, Industri Otomotif Jepang Justru on Track
Toyota telah lama menyuarakan keraguannya terhadap rencana pemerintah dan pesaing untuk melakukan upaya maksimal dalam pengembangan kendaraan listrik.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Pasar kendaraan listrik global tengah mengalami perlambatan penjualan.
Ini dapat dilihat dari Ford yang merevisi ekspektasinya terhadap F-150 Lightning dan General Motors yang kembali mengukur pasar.
Sementara, Genesis kehilangan kepercayaan terhadap strategi kendaraan listriknya, bahkan produsen mobil Tiongkok seperti HiPhi menghentikan produksi kendaraan listrik selama enam bulan.
Meski begitu, penjualan produk pabrikan Jepang tetap on track. Toyota telah lama menyuarakan keraguannya terhadap rencana pemerintah dan pesaing untuk melakukan upaya maksimal dalam pengembangan kendaraan listrik.
Merek lain seperti Honda, Subaru, Nissan dan Mazda, tercatat agak enggan melakukan upaya maksimal dalam transformasi kendaraan listrik.
Dikutip dari Carscoops, secara kolektif otomotif Jepang memiliki firasat bahwa perlambatan penjualan EV akhirnya akan terjadi di pasar.
Chief Financial Officer Nissan Motor, mengatakan minat pelanggan menentukan kecepatan elektrifikasi.
"Elektrifikasi bukanlah pertumbuhan yang linier, garis lurus. Itu akan naik dan turun. Namun dalam jangka panjang, hal itu akan tumbuh," tutur Ma, dilansir dari Carscoops.
Sentimen Ma menegaskan, terbatasnya penggunaan kendaraan listrik tidak berarti Nissan kehilangan fokus terhadap masa depan kendaraan listrik.
Meskipun perusahaan berfokus pada apa yang diinginkan konsumen, mereka akan melanjutkan rencana kendaraan listrik mereka, yang dimulai dengan pengumuman rencana lima tahun senilai 2 triliun yen atau 13,2 miliar dolar AS untuk mempercepat elektrifikasi sejak tahun 2021.
Baca juga: Melobi Jokowi di Pembukaan IIMS 2024, Industri Otomotif Minta Insentif untuk Mobil Hybrid
CFO Honda Motor Eiji Fujimura, memperkirakan kemungkinan perlambatan pertumbuhan pasar kendaraan listrik, produsen mobil tersebut akan terus maju dengan kendaraan listriknya.
Selanjutnya, Wakil Presiden Eksekutif Subaru Tomoaki Emori, mengklaim pertumbuhan telah dipertimbangkan ketika mereka membuat rencana elektrifikasi senilai 1,5 triliun yen atau 9,9 miliar dolar AS.
Sementara itu, Toyota mencatat rekor penjualan kendaraan bertenaga hybrid mereka.
Baca juga: MG Klaim Terima 1.112 Permintaan Test Drive, APM Banjir Request Test Drive Mobil Listrik
Sebagai kabar baik yang sangat dibutuhkan di tengah berbagai skandal emisi, produsen mobil nomor satu dunia ini bersiap untuk mengirimkan 5 juta mobil berbahan bakar bensin-listrik pada tahun 2025.
CFO Toyota Yoichi Miyazaki menyampaikan perusahaan akan terus berinvestasi pada kendaraan listrik di tengah-tengah krisis emisi.
Strateginya dalam mengejar jajaran lengkap yang terdiri dari pembangkit listrik baterai-listrik, plug-in hibrid dan hidrogen.