Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Puluhan Negara Mengantre Gabung ke BRICS, Jumlahnya Akan Terbaca Jelas di KTT Kazan Oktober 2024

Akan ada negara baru yang bergabung dengan BRICS dan saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 25 negara.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Puluhan Negara Mengantre Gabung ke BRICS, Jumlahnya Akan Terbaca Jelas di KTT Kazan Oktober 2024
Pavel Golovkin / POOL / AFP
Sejumlah kepala negara menghadiri di KTT BRICS di Kota Brasilia, 14 November 2019. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi antar pemerintah yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) akan ketambahan anggota baru. 

Terdapat sekitar 25 negara yang saat ini dikabarkan sedang mengantre untuk bisa bergabung ke BRICS.

Menurut Duta Besar Afrika Selatan untuk Rusia, Mzuvukile Geoff Maqetuka, akan ada negara baru yang bergabung dengan BRICS, namun dirinya tidak menyebutkan nama.

"Di Kazan, tentu saja akan ada anggota baru yang akan menjadi anggota. Totalnya ada sekitar 25 (negara) yang menyatakan siap bergabung dengan BRICS," kata Maqetuka, dikutip TASS hari Selasa (27/2).

Maqetuka turut menjelaskan garis besar dari proses bagaimana suatu negara bisa bergabung dengan BRICS. Dirinya menyampaikan ada dua cara utama yang bisa dilakukan.

Pertama, sebuah negara harus dapat menunjukkan bahwa mereka benar-benar berniat untuk bergabung. Kedua, negara bisa melamar langsung dengan mengatakan bahwa mereka ingin bergabung.

"Saat ini, ada 25 negara dan pada KTT ke-15, enam dari 25 negara telah dinominasikan. Menurut saya hanya 12 negara yang dipertimbangkan dari 25 negara tersebut. Jadi masih ada sekitar 11 negara yang masih menunggu," Maqetuka menjelaskan.

BERITA REKOMENDASI

Maqetuka memperkirakan daftar kandidat akan bisa terlihat jelas pada KTT BRICS di Kazan bulan Oktober mendatang. Dia pun meyakinkan bahwa jumlah anggota BRICS akan bertambah.

Baca juga: Arab Saudi Gabung BRICS, Hubungan dengan AS Diprediksi Makin Renggang

Maqetuka menyebutkan beberapa negara yang telah mendaftar termasuk Aljazair, Belarusia, dan Pakistan.

"Akan ada pengumuman anggota baru, terutama dari blok yang sudah mendaftar. Negara-negara seperti Aljazair, negara-negara seperti Belarus, Pakistan, dan banyak negara lainnya. Jadi akan ada perluasan di Kazan, namun tetap saja, 11, 12, atau 10 negara yang tersisa tidak mungkin diterima. Itu harus dilakukan secara bertahap," katanya.

Terkait kepemimpinan BRICS, Maqetuka merasa Brasil adalah negara yang tepat.

Baca juga: Lawan Dolar AS, Iran Mau Bikin Mata Uang Bersama Negara-Negara BRICS

BRICS bermula dari sebuah forum empat negara yang secara khusus menyoroti peluang investasi. Pada pertemuan puncak pertamanya tahun 2009, Afrika Selatan bergabung dan kelompok ini resmi bernama BRICS.


Seiring dengan berjalannya waktu, kelompok ini berkembang menjadi blok geopolitik, di mana hubungan bilateral antar anggotanya dilakukan atas dasar non-intervensi, kesetaraan, dan saling menguntungkan.

Selain lima negara pendiri, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab resmi menjadi anggota BRICS sejak 1 Januari 2024.

Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas