Jamin Stok Beras Aman Hingga Lebaran 2024, Kemenko Perekonomian: Mulai Panen dan Ada Impor
Perum Bulog mengklaim stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama puasa dan lebaran 2024.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, stok beras nasional dipastikan aman menjelang Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 2024 mendatang.
Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, stok beras tersebut berasal dari panen raya sejalan dengan kedatangan beras impor di Maret nanti.
"Dijamin pertengahan Maret akan aman. Karena kan ada panen, ada realisasi impor ini kan masif. Begitu ngomong stok tinggi, pasokannya pasti digelontorin," kata Susi kepada wartawan di Hotel Ritz-Carlton Pasifik Place, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).
Baca juga: Komisi VI DPR: Pemerintah Gagal Mengelola Produksi Beras Dalam Negeri
Susi menyatakan, dengan pasokan stok beras yang melimpah maka inflasi pangan atau volatile food juga bakal menurun. Tercatat pada Januari 2024 inflasi volatile food naik dari posisi per Desember 6,73 persen menjadi 7,22 persen.
"Pemerintah yakin maret sudah akan berjalan semuanya. Mulai panen, mungkin di pertengahan Maret," jelasnya.
Sebelumnya, Perum Bulog mengklaim stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama puasa dan lebaran 2024.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, stok CBP yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton.
Selain untuk penyaluran saat puasa dan lebaran, Suyamto mengatakan stok beras juga cukup untuk bantuan sosial (bansos) berupa bantuan pangan beras sampai Juni 2024.
"Masih ada sisa kuota penugasan impor tahun ini sebanyak 1,5 juta ton, jadi jumlahnya sangat cukup,” kata Suyamto dalam keterangannya, Senin (26/2/2024).
Suyamto mengatakan, Bulog akan terus melakukan manuver dalam menyikapi harga beras yang masih fluktuatif dengan menjalankan semua penugasan dari Pemerintah.
Dalam menjalankan tugas dari pemerintah, Suyamto memastikan Bulog akan melakukannya secara all out.
Adapun saat ini Bulog sedang melaksanakan program penyaluran bantuan beras sebanyak 10 kilogram ke masing-masing 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sejak Januari hingga Juni 2024.
Bulog juga sedang menggelontorkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke pasar induk, pasar tradisional, dan ritel modern.
"Kemudian, Bulog juga melakukan intervensi melalui melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian," ujar Suyamto.
Suyamto menjelaskan memang diperlukan waktu agar tercapainya keseimbangan harga, baik di tingkat produsen maupun konsumen.
Ia mengatakan, upaya penyeimbangan harga telah diperhitungkan dengan baik oleh pemerintah.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu merasa khawatir terhadap harga dan ketersediaan pangan khususnya beras.
"Pemerintah terus melakukan aksi cepat tanggap atas dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh perubahan iklim El Nino yang saat ini tengah melanda dunia," ujar Suyamto.