Tiga Resep Rahasia Membangun Bisnis UMKM dari Nol Agar Sukses
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada 2023 UMKMberkontribusi terhadap PDB sebesar 61%, atau senilai dengan Rp9.580 triliun.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Wirson menilai sebagian pelaku UMKM sebagian besar masih gagap dan belum siap beradaptasi masuk ke dunia digital. Banyak pelaku UMKM yang belum menggunakan digitalisasi sebagai solusi jitu pemasaran atau marketing.
“Pentingnya kecakapan literasi digital bagi UMKM sudah lama menjadi concern pemerintah. Pemerintah terus memfasilitasi UMKM agar go digital. Terlebih lagi, peluang meraup omzet pasar digital di Indonesia memang sangat besar. BI mencatat, transaksi e-commerce sepanjang2023mencapai Rp453,75 triliun."
"Sayangnya, masih banyak duit dari transaksi itu yang diambil asingataukorporasi besar," jelasnya.
Menurut Wirson, di tengah persaingan sengit, tuntutan konsumen yang berubah serta kompleksitas pasar akibat pertumbuhan teknologi digital, pelaku UMKM tetap memiliki peluang meraih sukses dan keuntungan.
Kualitas Pemimpin Bisnis
Untuk mendapatkan kualitas kepemimpinan seperti ini salah satu caranya, kata Wirson, adalah dengan melatih diri untuk memiliki jiwa kepemimpinan atau leadership serta sikap optimisme dan semangat pantang menyerah. Pasalnya, membangun usaha dari nol bukanlah perkara mudah dan tidak cukup hanya dengan keterampilan.
"Keterampilan itu penting, tetapi ada satu hal yang paling mempengaruhi kesuksesan sebuahusaha terutama UMKM, yakni kepemimpinan. Keberhasilan usaha kecil sangat bergantungpadakemampuan pemimpin untuk mengelola dan memotivasi karyawan, mempertahankan stabilitaskeuangan, dan membuat keputusan strategis,” jelasnya.
Menurut Wirson, ada lima hal yang harus dimiliki pemimpin agar memiliki timloyal dansolid.
Pertama, sikap optimisme yang perlu ditularkan pemilik bisnis kepada timnya sehingga mereka loyal dan solid.
Kedua, memberikan apresiasi dan penghargaan atas kinerja karyawan merupakan cara yangefektif
untuk meningkatkan loyalitas mereka. Ketiga, pemimpin harus memiliki visi yang jauh ke depanaliasvisioner.
Keempat, komunikasi yang terbuka dan efektif merupakan elemen penting dalammembangun tim yang solid.
Terakhir, jangan anggap karyawan atau tim bisnis adalah bawahanmelainkan rekan bisnis sehingga mereka termotivasi untuk bekerja keras dan mencapai tujuanbersama.
Amelia Edmil mengatakan pemimpin bisnis terutama UMKM harus visioner dan bisa berpikir strategis. Jadi, leader
harus punya pemahaman yang mendalam tentang industri, tren pasar, dan kebutuhan pelanggan.
"Bisnis itu tidak akan pernah terpisahkan dengan yang namanya kompetisi. Perlu dapat melihat kondisi pasar secara jelas dan menentukan kebijakan strategi yang akan diterapkan agar mampumengungguli kompetitor. Apakah menargetkan segmen yang sudah ramai diincar kompetitor? Atau memilih untuk mencari pasar yang niche atau spesifik? Perlu berpikir strategis," kata Amelia.
Amelia juga menyarankan agar pemimpin bisnis punya skala prioritas. Terlebih lagi yang bergerak di UMKM. Perlu menentukanprioritas dan mendelegasikan tugas dalam tim.
Membaca Tren
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia