Erick Thohir Buka Wacana Pegawai BUMN Libur 3 Hari dalam Sepekan, Ini Kata Dirut BTN
Menurut Bos BTN, sangat memungkinkan karyawan perbankan BUMN mendapatkan libur tiga hari dalam sepekan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon LP Napitupulu, memberi tanggapan mengenai rencana pegawai BUMN memperoleh libur tiga hari dalam sepekan.
Menurut dia, sangat memungkinkan karyawan perbankan BUMN mendapatkan libur tiga hari dalam sepekan.
"Sangat memungkinkan apalagi transaksi sudah semakin ke digital. Kan ide itu muncul karena semakin banyaknya transaksi di perbankan lewat digital," kata Nixon ketika ditemui di Plataran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Merger Muamalat dan BTN Syariah Didorong Terealisasi Tahun Ini
Ia mengungkap yang saat ini diterapkan di BTN adalah flexi-time, metode di mana pegawai BTN bisa masuk kantor lebih siang.
"Kalau yang ada sekarang kan kita ada namanya flexi-time. Itu ada beberapa pegawai yang mendaftar masuk agak siangan, tapi biasanya pulang agak lebih malam," ujar Nixon.
Biasanya, kata dia, pengajuan flexitime ini dilakukan oleh mereka yang berhalangan hadir pada pagi hari. Mereka juga sudah mengajukannya jauh-jauh hari, tidak dadakan.
"By plan seminggu sebelum. Dia daftarkan seminggu sebelum, didaftarkan dia ikut flexi-time, dan itu kasih ruang juga pegawai lebih rileks terutama masalah kemacetan," tutur Nixon.
Sementara itu, soal rencana pegawai BUMN libur tiga hari yang diwacanakan Menteri BUMN Erick Thohir, ia akan menunggu ketentuan lebih lanjut.
"Kalau mengenai pengurangan jam kerja, kita masih nunggu ketentuannya. Kalau itu keluar kita pasti akan dorong (kebijakannya, red)," kata Nixon.
"Apakah layanan akan terganggu? Nanti kita atur. Yang penting kan jam kerjanya, bukan waktu harinya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mewacanakan agar pegawai BUMN memperoleh libur tiga hari sepekan.
Adapun hal ini disampaikannya saat berpidato dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Erick menjelaskan munculnya wacana ini buntut adanya isu kesehatan mental atau mental healt di kalangan pegawai berusia mudai di perusahaan pelat merah tersebut.
Dia mengklaim ada 70 persen dari generasi muda kini telah mengalami isu kesehatan mental.
Alhasil, dia ingin mendorong adanya penerapan program bernama compress working schedule di BUMN.
"70 persen generasi muda ada problem mental health. Karena itu kita mendorong yang namanya compress working schedule," tuturnya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Angka Backlog di Indonesia 12,7 Juta Lebih, Erick Thohir Minta BTN Siapkan Strategi Besar
Erick menjelaskan para pegawai yang sudah mencapai target 40 jam kerja selama sepekan dapat mengambil libur di hari Jumat.
"Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam kalian punya alternatif di Kementerian BUMN, saya nggak tahu di perusahaan BUMN, mestinya bisa, kalau sudah lebih dari 40 jam, mereka punya alternatif mengambil libur pada hari Jumat," kata Erick.
Namun, Erick meminta agar masyarakat tidak salah kaprah jika program ini diterapkan di BUMN.
Dia menegaskan program ini bukan untuk mendorong agar para pegawainya di BUMN untuk malas bekerja.
Erick mengatakan, para pegawai tidak bisa mengambil libur tersebut tiap minggunya.
Adapun pegawai dapat mengambilnya sebanyak dua kali tiap bulannya.
"Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam dalam minggu itu, kalian bisa register, dalam sebulan dua kali setiap Jumatnya menjadi alternatif untuk libur. Kita lakukan itu," jelasnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan program semacam ini menjadi investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Inilah kenapa talent pool ini atau investasi di human capital ini menjadi penting," pungkasnya.