Kemenhub: 10 Kapal Siap Angkut Pemudik Motor di Pelabuhan Ciwandan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat pada periode libur Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) telah menyiapkan 10 kapal, untuk mengangkut pemudik yang menggunakan motor pada Angkutan Lebaran 2024 di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten.
"Untuk kesiapan pelabuhan bantuan Ciwandan, ini sudah disiapkan di Ciwandan nanti akan disiapkan 10 kapal dan bisa bertambah apabila animonya meningkat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dalam Konferensi Pers, Minggu (17/3/2024).
Hendro mengatakan, Pelabuhan Ciwandan ini memang dikhususkan untuk pemudik yang menggunakan motor. Harapannya, tidak bercampur dengan angkutan barang yang akan menyeberang dari Pulau Jawa ke Sumatera.
Baca juga: Lima Rekomendasi Mobil Bekas 7-Seater Harga Rp 100 Jutaan untuk Mudik Lebaran
"Dari hasil evaluasi kemarin, sepeda motor kami harapkan tidak bercampur dengan angkutan-angkutan barang dan ini tidak membuat nyaman dan risiko yang tinggi," jelasnya.
Selain itu, Ditjen Hubdat juga telah menyiapkan zona penyangga atau buffer zone yaitu tenda pos kesehatan, pos makanan bagi pemudik di Pelabuhan Ciwandan. Hal ini dilakukan untuk membuat pemudik yang menggunakan motor bisa nyaman melakukan perjalanan.
"Jarak antara buffer area sepeda motor ke pelabuhan kurang lebih hanya 200 meter, jadi pendek dan mudah bagi masyarakat untuk mengakses. Harapan kami masyarakat pengguna sepeda motor ini akan nyaman melakukan penyeberangan ke Bakauheuni dan sebaliknya," terangnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat pada periode libur Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H mencapai 193,6 juta orang.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan akademisi di bidang transportasi.
Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat yang berpotensi melakukan pergerakan mudik mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.
Dari total 193,6 juta itu artinya meningkat dibandingkan tahun 2023 yaitu 123,8 juta masyarakat atau menunjukkan adanya tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat.