Indonesia Impor 2.350 Ekor Sapi dari Australia untuk Penuhi Kebutuhan Ramadan-Idul Fitri
Impor sapi dari Negeri Kanguru, lantaran stok di negara tersebut tersedia dan proses pengiriman tidak memakan waktu yang lama.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Induk Holding BUMN Pangan yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), melakukan impor sapi hidup sebanyak 2.350 ekor.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda mengungkapkan, importasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi selama periode Ramadan-Idul Fitri 2024.
Frans juga mengungkapkan, ID Food pada tahun ini mendapat penugasan impor sapi hidup sebanyak 20.000 ekor oleh Pemerintah.
Baca juga: Anggota Komisi IV DPR Soroti soal Kisruh Kebijakan Impor Daging Sapi
"Ada penugasan penyediaan sapi hidup 20.000 ekor sepanjang tahun. Di mana, sebelum Lebaran ini akan masuk 2.350 ekor sapi," ucap Frans di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Dirinya mengungkapkan, pengadaan sapi impor untuk pemenuhan kebutuhan lebaran ini berasal dari Australia.
Salah satu alasan mengapa impor sapi dari Negeri Kanguru, lantaran stok di negara tersebut tersedia. Selain itu, proses pengiriman tidak memakan waktu yang lama.
Diketahui, letak geografis Indonesia dan Australia cukup dekat.
"Impor sapi hidupnya dari Australia. Australia kan secara shipping enggak lama, paling lama 2 minggu ya," bebernya.
Frans mengungkapkan, tren peningkatan permintaan daging sapi selalu melonjak pada periode lebaran.
Puncaknya, hal ini terjadi pada rentang H-1 atau H-2 Idul Fitri.
"Tapi biasanya kan daging segar itu kan H-2 sampai H-1 puncaknya," bebernya.
Frans menjelaskan, ID FOOD melalui PT Berdikari menyiapkan paket daging sapi berbagai varian yang dapat diakses secara luring maupun daring melalui Gerai Daging Berdikari.
ID FOOD juga menjaga stok daging sapi untuk tahun 2024, melalui pengadaan daging beku dan sapi bakalan dari luar.
"Khusus di bulan Ramadan dan jelang Lebaran, Berdikari menyediakan paket daging sapi dalam bentuk parting (bagian-bagian tertentu) dengan harga terjangkau," ucap Frans.
"Upaya ini agar masyarakat bisa punya banyak pilihan dari sisi varian dan harga. Kita tahu daging sapi merupakan salah satu komoditas yang paling banyak dicari jelang Idul Fitri," pungkasnya.