Rupiah Melemah Tersengat Sentimen Suku Bunga BI dan Pengumuman Hasil Pemilu 2024
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis 5 poin di level Rp15.723 pada perdagangan pasar
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis 5 poin di level Rp15.723 pada perdagangan pasar spot Rabu (20/3/2024).
Pada pembukaan pagi tadi, mata uang garuda juga terkoreksi di posisi Rp.15.717.
Pelemahan rupiah terjadi seusai Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur Maret (RDG) 2024.
Baca juga: Habis Miliaran Rupiah hingga Jual Mobil, Ini Daftar 45 Artis Gagal ke Senayan, Ada Ipar Raffi Ahmad
Suku bunga Deposit Facility tetap di posisi 5,25 persen dan Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menuturkan ada dua sentimen intenal yang memicu rupiah terkoreksi hari ini.
Ibrahim menuturkan faktor pertama keputusan bank sentral menahan suku bunga.
“Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk menjaga stabilisasi nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen pada 2024,” ucapnya kepada wartawan.
Hal itu sejalan konsensus para analis yang juga memperkirakan suku bunga acuan atau BI rate kembali bertahan pada level 6 persen.
BI sebelumnya telah mempertahankan suku bunga acuan selama 4 bulan sejak dinaikkan terakhir pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin.
Sentimen internal lainnya adalah pasar sedang menunggu pengumuman resmi hasil Pemilu yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Walaupun sudah bisa di tebak yang akan memenangkan kontestasi Pilpres adalah paslon 02 yaitu Prabowo Gibran, namun keputusan KPU ini akan di nodai dengan demontrasi-demontrasi yang mengatasnamakan Paslon 01 dan paslon 03 mengenai kecurangan dalam pilpres,” imbuhnya.