Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kepala Badan Pangan Ketar-ketir saat Demak Banjir, Ini Sebabnya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengaku ketar-ketir mengenai banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Kepala Badan Pangan Ketar-ketir saat Demak Banjir, Ini Sebabnya
HO
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berbagai paket bantuan kepada masyarakat terdampak banjir Demak di SD Negeri 3 Ngaluran, Kecamatan Karanganyar. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengaku ketar-ketir mengenai banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Musababnya, Demak merupakan salah satu sumber terbaik padi dan beras. Saat harga beras tinggi kemarin, harga di pasaran disebut langsung membaik ketika Demak memasuki masa panen.

Baca juga: Dapat Bantuan dari Presiden Jokowi, Warga Demak: Untuk Makan Anak

"Jadi kalau kemarin ada banjir di sini, yang ketar-ketir itu bukan bapak ibu yang di sini saja, yang ketar-ketir itu juga Kepala Badan Pangan Nasional. Ketar-ketir karena salah satu sumber terbaik untuk padi dan beras itu dari Kabupaten Demak. Kemarin itu harga beras tinggi, begitu Demak panen, harganya langsung baik," katanya ketika membagikan paket bantuan kepada masyarakat terdampak banjir, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (25/3/2024).

Total bantuan yang dibagikan senilai Rp 581 juta yang berbentuk antara lain 35,5 ton beras, pangan segar, dan pangan olahan serta uang tunai yang telah dibelanjakan dalam bentuk bahan pangan.

Menurut data dari Pemerintah Kabupaten Demak, sebanyak 10 kecamatan dan 71 desa yang terdampak bencana banjir. Sementara itu, sebanyak 91 ribu jiwa merupakan masyarakat yang terdampak.

Di samping itu, lahan sawah yang terendam banjir mencapai 7.235 hektar dan 529 hektar tambak ikan.

Berita Rekomendasi

Pembagian paket bantuan ini menggandeng beberapa pemangku kepentingan (stakeholder). Arief mengatakan, bantuan kemanusiaan yang disalurkan ini guna memastikan masyarakat yang terdampak banjir, terhindar dari kerawanan pangan dan gizi.

Adapun stakeholder yang terlibat sebagai mitra donatur antara lain Perum Bulog dan ID FOOD melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Berdikari, PT BRI, dan PT Bank Mandiri.

Baca juga: Soal Bangunan di Demak Rusak Akibat Banjir, Jokowi Minta Kementerian PUPR dan BNPB Mengecek

Kemudian pihak swasta yang turut serta antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed, PT Wilmar, Arummi, PT Suntory Garuda Beverage, PT Garuda Food, PT Tirta Investama, dan PT Pusan Manis Mulia.

Dari asosiasi dan komunitas yang turut mendukung antara lain Scholars of Sustenance (SOS), Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta/Pasar Induk Beras Cipinang, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional, dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang (Paskomnas).

"Sengaja saya bawa banyak stakeholder pangan kesini, jadi supaya pangan disini tidak boleh kurang sama sekali, pangan harus ada terus. Mudah-mudahan bisa membantu sedulur yang ada di Demak," ujar Arief.

"Jadi sekali lagi matur nuwun bapak ibu sedulur tani yang ada di Demak tentunya. Ini adalah rasa sayang kami semua kepada sedulur-sedulur di Demak. Kita prihatin terhadap bencana banjir ini dan tadi bersama Bapak Gubernur dan Ibu Bupati kita titip tanda sayang kita dari para penggerak di bidang pangan. Ini untuk bisa sedikit berbagi kepada saudara-saudara disini,” lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas