Imbas Proyek Mobil Listrik, Apple PHK 600 Karyawan, Jadi Pemecatan Terbesar Sejak Pandemi
Apple Inc menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan menargetkan lebih dari 600 karyawannya di cabang Santa Clara, California
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Raksasa teknologi kondang asal Amerika Apple Inc menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan menargetkan lebih dari 600 karyawannya di cabang Santa Clara, California. Hal ini jadi pemecatan terbesar sejak pandemi covid.
Kabar PHK ini diketahui publik setelah beredarnya dokumen yang berisi keputusan Apple untuk mengakhiri proyek layar mobil listrik dan smartwatch-nya yang berimbas pada pemecatan terhadap 87 pekerja pengembangan layar generasi berikutnya serta ratusan pekerja di kantor utama pengembangan mobil Apple per 27 Mei 2024.
Baca juga: WhatsApp Down, Pengguna Android Muncul Jam Pasir di Apple Hanya Centang Satu Jika Kirim Pesan
Merespons beredarnya isu PHK yang dilakukan Apple, Departemen Pengembangan Ketenagakerjaan California buka suara.
Mereka menjelaskan Apple saat ini tengah mengajukan delapan laporan terpisah ke negara bagian tersebut untuk mematuhi program Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja, atau WARN, sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Sebelum isu PHK mencuat pada akhir Februari lalu, Apple Inc diketahui telah menarik diri dari industri otomotif. Raksasa teknologi ini bahkan turut berhenti mendanai proyek perakitan mobil listrik masa depan bernama iCar yang di gadang – gadang bisa menjadi pesaing sengit Tesla.
“Apple Inc. membatalkan upaya selama satu dekade untuk membuat mobil listrik, meninggalkan salah satu proyek paling ambisius dalam sejarah perusahaan,” ujar orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, sebagaimana dikutip dari Bloomberg.
Baca juga: Siap Produksi Mobil Listrik, Apple Gandeng LG Magna
Juru bicara Apple menolak berkomentar proyek perakitan mobil listrik, namun para analis berspekulasi penghentian proyek mobil Apple terjadi karena adanya keraguan di kalangan eksekutif perusahaan mengenai arah dan masalah biaya. Sementara program pengembangan layar display ditutup karena tantangan teknis, pemasok, dan biaya.
Sebagai gantinya, bos Apple berulang kali memberikan sinyal pihaknya akan fokus berkecimpung di industri teknologi AI agar perusahaan dapat mengejar ketertinggalan dari perusahaan teknologi lainnya seperti Alphabet's Google, Amazon.com Inc, dan Microsoft Corp.
Tak tanggung-tanggung untuk mengeksplorasi kecanggihan teknologi AI dalam produk Apple, perusahaan milik Tim Cook ini selama akhir tahun 2023 fokus melakukan rekrutmen massal.
Eksplorasi ini sengaja dilakukan produk Apple dapat mengotomatisasi meningkatkan efisiensi dan produktivitas seperti mengerjakan tugas-tugas rutin seperti pengolahan data, analisis data, dan monitoring sistem, serta melahirkan generasi baru aplikasi bisnis.
"Ya, kami sedang merekrut pekerja di bidang AI sehingga saya memperkirakan investasi akan meningkat," kata Cook pada Oktober lalu.