Libur Lebaran 2024, Warga Karanganyar Kesulitan Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Ada Pedagang Jual Rp 30 Ribu
Selain warga yang terdampak kesulitan gas elpiji subsidi kosong, pedagang yang biasa gunakan gas tersebut juga mengeluh.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - Warga di Kabupaten Karangayar, Jawa Tengah, kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram (Kg) pada masa libur Lebaran 2024.
Sri (55), salah satu pedagang di Kampung Manggung, RT 1, RW 08, Kelurahan Cangakan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, mengatakan, tidak adanya stok gas elpiji terpengaruh karena adanya libur panjang.
"Tanggal merah mempengaruhi stok elpiji kami, sehingga stok kami kosong," kata Sri dikutip dari TribunSolo, Sabtu (13/4/2024).
Menurutnya, akibat gas elpiji 3 Kg langka maka beberapa pedagang menaikkan harganya hingga Rp 30 ribu per tabung.
Baca juga: Akademisi: Beli Gas Melon dengan KTP Bisa Jadi Solusi agar Subsidi Tepat Sasaran
Tapi, Sri mengaku enggan menaikkan harga seperti pedagang lainnya.
"Kemarin kami tetap jual Rp 16 ribu per tabung," kata Sri.
Ia menyebut, pihaknya mendapatkan kiriman tabung gas melon dua kali dalam seminggu yakni pada Selasa dan Jumat.
"Kemarin pagi saya nyetok, ada 70 tabung gas hijau langsung diserbu warga," pungkasnya.
Selain warga yang terdampak kesulitan gas elpiji subsidi kosong, pedagang yang biasa gunakan gas tersebut juga mengeluh.
Pedagang HIK di Alun-alun Karanganyar, Maryani mengaku kesulitan mencari keberadaan gas melon di pasaran.
"Saat ini, gas melon susah dicari," kata Maryani.
Dia kemudian memilih mengganti gas melon dengan gas jenis Bright Gas demi dapat berjualan meski mendapatkan keuntungan yang lebih sedikit.
Harga Bright Gas 5,5 kg senilai Rp 110 ribu, sementara gas melon bila harga normal Rp 16 ribu.
Maryani biasa membeli 4 tabung elpiji 3 kilogram.
Satu tabungnya itu bisa untuk keperluan berjualan 2 hari, itu dengan penggunaan normal.
Ia menyebut, Bright gas bisa dipakai lebih kurang 4 hari dan hal ini membuat keuntungan per hari berpengaruh.
Biasanya bisa mendapat keuntungan harian lebih kurang Rp 200 ribu.
Namun dengan berganti gas, keuntungan diperkirakan berkurang menjadi lebih kurang Rp 150 ribu.
"Daripada gak jualan, selama gas melon langka, saya ganti dengan gas ini (Bright gas)," kata Maryani. (Mardon Widiyanto/TribunSolo)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Gas Melon Langka di Karanganyar, Pedagang Kedatangan Stok 70 Tabung, Langsung Habis Diserbu Warga,