"Kurs rupiah semakin melemah dan bisa menjadi bom waktu jika tidak ditangani dengan tepat, mengingat tingginya utang luar negeri Indonesia baik utang pemerintah, utang BUMN, maupun Swasta," terang Amin.

Kemudian, dampaknya dalam jangka waktu panjang, suku bunga tinggi dapat meningkat. Hal tersebut akan mempengaruhi nilai bunga kredit dan membuat kredit lebih mahal bagi masyarakat yang ingin membeli kendaraan atau rumah melalui skema kredit.

Pemerintah, disebut Amin, perlu membangun rantai pasok yang lebih resilien, termasuk memastikan pasokan pangan dan energi tetap berjalan lancar. Investasi dalam sumber alternatif, rute, dan infrastruktur logistik baru akan membantu memperkuat rantai pasok global.

"Sektor kreatif dan budaya memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan baru. Industri kreatif mencakup seni, desain, media, dan pariwisata. Transformasi digital dan pengembangan sumber daya manusia di sektor ini akan membantu meningkatkan ketahanannya," terang Amin.

Pemerintah juga perlu fokus pada peningkatan produktivitas di sektor-sektor kunci seperti pertanian terutama bahan pangan, manufaktur, dan jasa. Investasi dalam teknologi, pelatihan, dan inovasi akan membantu mengatasi tantangan ekonomi global.

"Pembangunan infrastruktur harus diprioritaskan pada infrastruktur yang mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi. Investasi dalam transportasi, energi, dan telekomunikasi akan membantu memperkuat fondasi ekonomi," imbuh Amin.