Bappenas Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI di Era Prabowo-Gibran Sebesar 5,3 hingga 5,6 Persen
dalam RKP 2025 tersebut telah ditetapkan sasaran dan target indikator pembangunan, meliputi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 sampai 5,6 persen
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyusun rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025 dengan tema Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan, RKP ini akan disesuaikan kepada presiden terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia juga bilang, RKP ini nantinya sebagai landasan pemerintah era Prabowo-Gibran untuk menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025.
Baca juga: Kirim Surat Evaluasi ke Kementerian ESDM, Menperin Agus Gumiwang Berharap Kebijakan HGBT Diperluas
"RKP ini disesuaikan dengan visi misi dan program presiden terpilih yang pada gilirannya nanti akan dituangkan dalam Perpres RKP 2025 dan selanjutkan akan jadi landasan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2025," kata Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024 secara virtual, Kamis (18/4/2024).
Selanjutnya, dalam RKP 2025 tersebut telah ditetapkan bahwa sasaran dan target indikator pembangunan, meliputi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 sampai 5,6 persen, tingkat kemiskinan 7 sampai 8 persen, lalu tingkat pembangunan terbuka 4,5-5 persen, Rasio gini 0,379-0,382 dan indeks modal manusia 0,56.
Kemudian, penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) yakni 38,6 persen, indikator nilai tukar petani 113-115, serta nilai tukar nelayan 104-105.
"Jadi untuk pertama kali 2025 kita menggunakan human capital index untuk menggantikan human development index," tuturnya.
Selain itu, Bappenas turut menargetkan pertumbuhan dan kontribusi perekonomian pada masing-masing wilayah. Suharso menyebut, pertumbuhan ekonomi Sumatera ditargetkan 4,8-5,1 persen dengan kontribusi terhadap perekonomian sebesar 21,8 persen.
Baca juga: Konflik Iran-Israel Disebut Tak Ganggu Cadangan BBM Dalam Negeri, Pemerintah Tegaskan Tetap Waspada
Kemudian, Suharso mengharapkan ekonomi di Pulau Jawa akan tumbuh 5-5,4 persen dengan kontribusi 56,8 persen, lalu Kalimantan ditargetkan tumbuh 5,9-6,1 persen dengan kontribusi 8,6 persen dan Sulawesi ditargetkan tumbuh 7,3-7,9 persen dengan kontribusi 7,4 persen.
Selanjutnya, Suharso menyatakan bahwa wilayah Bali dan Nusa Tenggara ditargetkan pertumbuhan ekonominya 5,4-6,4 persen dengan kontribusi terhadap perekonomian nasional 2,8 persen.
Papua diharapkan tumbuh 5,3-5,9 persen dengan kontribusi 1,9 persen. Terakhir dia menyebutkan bahwa pertumbuhan paling tinggi harus dicapai Maluku yakni 11,1-11,9 persen, walaupun kontribusinya terhadap ekonomi nasional hanya 0,8 persen.
"Pencapaian pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah itu sejalan dengan tema pembangunan di masing-masing wilayah yang sinkron dengan tema pembangunan nasional," ucap dia.
"Karena itu kami berharap agar seluruh pihak terkait, khususnya pemerintah daerah agar dapat menjadikan tema target pertumbuhan dan kontribusi wilayah ini sebagai acuan perencanaan di daerahnya masing-masing," imbuhnya menegaskan.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
A member of
![asia sustainability impact consortium](https://asset-1.tstatic.net/img/lestari/esg-regional.png)
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.