Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sudah Tembus Rp 16.000, Ini Prediksi Perusahaan Riset soal Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar rupiah pasca lebaran menembus Rp 16.000 per Dolar AS. bagaimana prediksi lembaga riset internasional?

Editor: Sanusi
zoom-in Sudah Tembus Rp 16.000, Ini Prediksi Perusahaan Riset soal Nilai Tukar Rupiah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Hari ini, rupiah dibuka di level Rp 16.170 per dolar AS, menguat 0,3 persen dibanding perdagangan kemarin. Penguatan rupiah terjadi setelah dua hari sebelumnya tertekan cukup dalam imbas libur panjang lebaran 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pasca lebaran menembus Rp 16.000 per Dolar AS.

Hari ini, rupiah dibuka di level Rp 16.170 per dolar AS, menguat 0,3 persen dibanding perdagangan kemarin. Penguatan rupiah terjadi setelah dua hari sebelumnya tertekan cukup dalam imbas libur panjang lebaran 2024.

Pergerakan rupiah yang menyentuh level Rp 16.000 sebelumnya sudah diprediksi perusahaan riset Astronacci International.

Baca juga: Rupiah Mulai Balik Menguat, Analis: Efek Libur Panjang Lebaran

Perusahaan riset tersebut yang paling awal memberikan peringatan dini mengenai pelemahan rupiah yang akan terjadi sejak bulan April di tahun 2022, dengan target mencapai Rp 16.200 per dolar AS.

Founder & CEO Astronacci International, Gema Goeyardi, mengatakan terkait analisis pelemahan rupiah, saat ini target Astronacci pada level Rp 16.200 sudah dicapai pada 16 April 2024.

Gema menjelaskan, Astronacci memberikan prediksi terbarunya dalam melihat USD/IDR yang telah rebound dari area resistance becomes support pada level Rp 15.800 sehingga berpotensi melanjutkan kenaikan menuju area harmonic resistance pada level Rp 16.400.

"Secara indikator momentum tampak terjadi golden cross pada area jenuh jual (oversold), hal ini mengindikasikan bahwa USD/IDR berpotensi untuk terus menguat menuju target 16.400 selama bertahan di atas area support Rp 15.650," ujarnya, Kamis (18/4/2024).

Sudah Diprediksi Sebelumnya

Berita Rekomendasi

Prediksi pelemahan rupiah yang berhasil dengan eye of future technology dari Astronacci menjadi bukti price and time action discount everything benar-benar ada dan terjadi ketika pergerakan harga dari pelemahan rupiah meninggalkan footprint dalam bentuk gap harga saat pandemi Covid-19.

Gema Goeyardi menggunakan price and time action discount everything sebagai basis eye of future technology untuk memprediksi pelemahan rupiah sejak bulan April di tahun 2022 di kanal youtube Astronacci.

Baca juga: Rupiah Terkapar Dekati Zaman Reformasi, BI Segera Bertindak

Dengan melihat adanya gap harga di area Rp 16.200 maka bisa menjadi target prediksi pelemahan rupiah yang ada saat prediksi dibuat serta digenapi dengan kasus perang, inflasi, serta penguatan dolar AS yang terjadi saat itu.

Eye of future technology dari Astronacci memberikan keunggulan bagi Gema Goeyardi untuk bisa dapat pertanda sejak tahun 2022 untuk memprediksi pelemahan rupiah ketika melakukan penelitian dan melihat jauh kedepan walaupun pada saat itu banyak yang tidak percaya.

Tentu Astronacci tidak hanya memberikan peringatan sekali saja, tetapi Gema Goeyardi juga memberikan update beberapa kali di kanal youtube dan terakhir pada tanggal 20 Oktober 2023 terkait konflik di timur tengah Hamas-Israel yang menyebabkan harga minyak naik dan inflasi pada AS.

“Seperti yang diketahui baru-baru ini tanggal 13 April 2024 Iran melancarkan serangan ke Israel, hal ini meningkatkan ketegangan konflik di timur tengah yang berpotensi semakin meluas. Dampak adanya konflik ini akan berimbas ke harga komoditas serta inflasi global,” ungkap Gema.

Hal ini yang membuat pelemahan rupiah saat pembukaan market tanggal 16 April 2024 ke area gap dan menyentuh level Rp 16.200 di mana selaras dengan prediksi Gema Goeyardi April 2022.

Pelemahan rupiah juga disebabkan oleh sentimen data ekonomi AS. Dengan tingkat inflasi yang masih belum stabil menguat di angka 3,5 persen pada Maret 2024, Powell mengatakan bahwa masih akan menahan suku bunga terkait tingkat inflasi yang masih belum membaik, Hal ini menarik bagi para investor saat ini untuk memindahkan asetnya ke AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas