Jaga Kepercayaan Investor dan Nilai Tukar Rupiah
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
-Pasar Saham Indonesia Relatif Lebih Baik
-Menanti Suku Bunga Acuan Naik 25 Bps
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah.
Keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) membuat sejumlah mata uang global tertekan.
Airlangga menyebut rupiah melemah hingga menembus Rp16.250 per dolar AS setelah sepekan perdagangan libur lebaran.
Baca juga: Sudah Tembus Rp 16.000, Ini Prediksi Perusahaan Riset soal Nilai Tukar Rupiah
Namun demikian, rupiah jika dibandingkan negara setara relatif masih cukup baik.
“Kalau dibandingkan peer country, kita jauh lebih aman,” kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Kamis (18/4/2024)
Dia menyebut mata uang Baht Thailand, Ringgit Malaysia, dan Yuan China tergerus lebih dalam oleh greenback.
Menko Airlangga mengatakan bahwa kepercayaan investor masih kuat terhadap ketahanan perekonomian Indonesia.
Menurutnya, kepercayaan investor adalah kunci menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil.
Pemerintah pun berjibaku menjaga kepercayaan investor dan nilai tukar rupiah tersebut.
Lembaga pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade dengan outlook stabil pada 16 April 2024.
Moody’s juga mempertahankan SCR Indonesia pada Baa2 dengan outlook stabil pada Annual Review 10 Februari 2022.
Baca juga: Makin Ambruk, Sore Ini Nilai Tukar Rupiah di Level Rp16.220 per Dolar AS
Airlangga menekankan afirmasi ini sejalan dengan hasil asesmen mereka bahwa ketahanan perekonomian Indonesia tetap terjaga, didukung pertumbuhan ekonomi tinggi dan stabil serta berbagai inovasi instrumen kebijakan yang kuat di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global.