Konflik Israel-Iran Memanas, Pertamina Ungkap Ketersediaan Stok BBM Nasional
Pertamina Patra Niaga yang bergerak di sektor perdagangan olahan minyak dan gas menegaskan, stok BBM maupun LPG untuk masyarakat dalam kondisi aman.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik di Timur Tengah antara Israel dan Iran semakin memanas, hal ini disebut turut mempengaruhi komoditas minyak dunia terutama dari sisi kelancaran distribusi rantai pasok.
Indonesia sendiri merupakan negara importir minyak mentah dalam jumlah yang cukup besar, untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Kawasan Timur Tengah sendiri diketahui merupakan pemasok minyak untuk Indonesia, salah satunya dari Arab Saudi.
Baca juga: Israel-Iran Saling Serang, Menteri ESDM Ketar-ketir Harga Minyak Dunia Naik
Lalu, bagaimana ketahanan energi nasional, dalam hal ini stok BBM?
PT Pertamina (Persero) melalui unit usaha PT Pertamina Patra Niaga yang bergerak di sektor perdagangan olahan minyak dan gas menegaskan, stok BBM maupun LPG untuk masyarakat dalam kondisi aman.
Hal ini terlihat dari kecukupan stok yang berada pada level aman 30 hingga 40 hari ke depan.
"Saat ini sih BBM untuk Pertalite di level sekitar 20 hari. Bahkan untuk Pertamax, Dexlite, semuanya tuh di level aman di atas 30-40 hari," ucap Manager Media dan Stakeholder Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari di Jakarta, Jumat (18/4/2024).
Ia juga membeberkan, pasokan minyak mentah yang diperoleh Pertamina tidak sepenuhnya berasal dari kawasan Timur Tengah.
Heppy menjelaskan, bahan baku BBM tersebut juga dapat diperoleh Pertamina dari Afrika dan beberapa negara di Asia.
Baca juga: Tegas! Menteri ESDM Bakal Tahan Harga BBM hingga Juni, Meski Ada Konflik Iran-Israel
Sehingga, Pertamina memastikan produksi minyak di kilang miliknya masih terus berlangsung dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jadi untuk stok saat ini sebenarnya tidak ada masalah. Dan kita juga untuk pengadaan BBM atau LPG juga sudah jangka panjang nih, jadi sudah kita pastikan aman," papar Heppy.
"Kita untuk stok tidak harus dari Timur Tengah. Kita juga bisa mengambil dari negara-negara lain. Saat ini stok suplai BBM sudah diamankan dari produksi kilang dalam negeri, dan juga dari kargo di kawasan Asia," pungkasnya.