Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Indonesia Prediksi Nilai Tukar Rupiah Akhir Tahun 2024 Menguat Jadi Rp 15.800 Per Dolar AS

Perry Warjiyo memprediksi, nilai tukar rupiah akan menyentuh angka Rp 15.800 per dolar Amerika Serikat (AS) di kuartal IV tahun 2024.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Bank Indonesia Prediksi Nilai Tukar Rupiah Akhir Tahun 2024 Menguat Jadi Rp 15.800 Per Dolar AS
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi, nilai tukar rupiah akan menyentuh angka Rp 15.800 per dolar Amerika Serikat (AS) di kuartal IV tahun 2024.

Penguatan rupiah akan bertahap mulai kuartal II hingga puncaknya di akhir tahun.

"Kami meyakini bahwa Rupiah akan tetap stabil di sekitar Rp 16.200 pada triwulan II ini dan akan menguat ke arah rata-rata Rp 16.000 di triwulan III dan bahkan akan menguat ke rata-rata Rp 15.800 pada triwulan IV-2024," kata Perry dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: BI Kerek Suku Bunga Acuan 6,25 Persen, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.155

Bank Indonesia sendiri telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point menjadi 6,25 persen. Ini menjadi langkah untuk menjaga stabilitas rupiah.

Perry bilang, Bank Indonesia juga terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia, baik melalui intervensi di pasar valas secara spot dan DNDF.

Kemudian, pembelian SBN dari pasar sekunder apabila diperlukan, pengelolaan likuiditas secara memadai, maupun langkah-langkah lain yang diperlukan.

Baca juga: Rupiah Makin Anjlok, Akankah Krismon 98 Terulang?

BERITA REKOMENDASI

"Respons itu juga diperkuat dengan kenaikan struktur bunga di pasar uang sejalan dengan kenaikan BI rate dan meningkatnya yield US treasury dan premi risiko global, agar aliran modal asing, portofolio, termasuk agar imbal hasil aset keuangan domestik tetap menarik dan semuanya mendukung upaya stabilisasi nilai tukar rupiah," terangnya.

Selain itu, strategi operasi moneter pro-market melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) terus dioptimalkan guna menarik masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.

Adapun Perry menyebut indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) menguat tajam mencapai level tertinggi 106,25 pada tanggal 16 April 2024 atau mengalami apresiasi 4,86 perseb dibandingkan dengan level akhir tahun 2023.

Sementara itu, pelemahan Rupiah sampai dengan 23 April 2024 tercatat lebih rendah yakni 5,07 persen (year to date).

"Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023," tegas Perry.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas