Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Puncak Peringatan Hari Konsumen, Pesan Mendag: Pengusaha Jangan Curang, Bikin Bisnis Nggak Maju

Zulkifli Hasan memperingatkan para pengusaha agar tidak melakukan praktik curang dalam berbisnis di puncak perayaan Hari Konsumen Nasional.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Puncak Peringatan Hari Konsumen, Pesan Mendag: Pengusaha Jangan Curang, Bikin Bisnis Nggak Maju
Tribunnews/Endrapta
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di sela acara puncak Hari Konsumen Nasional 2024 di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (24/4/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memperingatkan para pengusaha agar tidak melakukan praktik curang dalam berbisnis.

Dia mengatakan, perilaku bisnis yang curang membuat usaha tidak bisa maju.

"Secara teori, sebenarnya pengusaha kalau curang itu enggak maju," kata dia acara puncak peringatan Hari Konsumen Nasional 2024 atau Harkonas 2024 di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Menurut dia, jika sebuah produk bisa semakin bagus, serta kualitasnya juga meningkat, kepuasan konsumen akan otomatis terkerek dan usaha juga ikut maju.

"Kalau semakin bagus produknya, semakin berkualitas, semakin bagus pelayanannya, semakin tinggi kepuasan konsumen, maka usahanya akan semakin maju," ujarnya.

Dia berpendapat, kkepuasan pelanggan akan menentukan kesuksesan usaha. "Jadi, kalau layanan, produknya, apalagi sengaja merugikan konsumen, itu biasanya [usahanya] tidak bertahan lama," katanya.

Berita Rekomendasi

Dia mencontohkan kasus pom bensin yang beberapa waktu lalu ketahuan melakukan kecurangan.

Dia bilang, di pom bensin tersebut, konsumen membayar untuk mengisi BBM sebanyak 30 liter, tapi ternyata hanya diisi 25 liter.

Baca juga: Hari Konsumen Nasional, Pemerintah Diminta Penuhi Hak Pengguna HPTL

Ia mengatakan, praktik kecurangan seperti itu yang biasanya membunuh usaha sendiri.

"Seperti baru-baru ini ada pom bensin yang mengurangi ukurannya. Yang begitu biasanya membunuh usahanya sendiri," kata Zulhas.

Kecurangan-kecurangan lainnya seperti menjual produk yang tak sesuai, memiliki produk dengan kualitas bisa cepat rusak, itu disebut bisa memberi citra buruk kepada pengusahanya.

"Cepat atau lambat orang akan tahu. Produk tidak sesuai, cepat rusak, atau tidak memenuhi standar, [usahanya akan berusia pendek. Itu akan memberi citra buruk kepada pengusahanya," kata Zulhas.

Baca juga: Mengapa Produk Barat di Rusia Tetap Eksis Meski Ada Sanksi Berat ke Rusia?

Kepada pengusaha yang hadir di lokasi acara, ia menaruh harapan agar mereka berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan dan produk sesuai standar, sehingga dapat memajukan usahanya.

Sebelumnya, beberapa hari sebelum Lebaran 2024, ditemukan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bermasalah yang merugikan konsumen.

Contohnya seperti SPBU di Rest Area KM 42 B Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat yang pompa ukur BBMnya diduga terpasang alat tambahan berupa switch atau jumper yang dapat memengaruhi hasil penakaran atau memengaruhi jumlah volume cairan BBM yang diterima.

Kemudian, ada juga kasus bensin campur di SPBU Pertamina 34.17106. Kasus ini bermula setelah puluhan kendaraan mogok massal. Kendaraan itu mogok lantaran bensin tercampur air.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas