Asbak hingga Vas Mini, Mengenal Produk Bien Craft Berbahan Limbah Kayu Jati
Dari penjahit jadi owner Bien Craft, Bien memproduksi kerajinan tangan berbahan limbah kayu jati jadi produk unggulan
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Bien mendapat limbah kayu jati dari mebel-mebel di wilayah Solo hingga Kalijambe, Sragen, yang terkenal dengan industri furniturnya.
Tidak sembarang limbah kayu jati digunakan Bu Bien sebagai bahan pembuatan produk.
"Limbah jati mebel yang dipakai yang punya ketebalan 0,5 aentimeter," ungkapnya.
Sebagai owner, Bien juga bertugas membuat konsep hingga desain produk.
Kemudian konsep tersebut diserahkan kepada perajin mebel untuk diproses.
"Karena mesinnya mahal, jadi ada perajinnya sendiri, ide dari saya," kata Bien.
Harga produk Bien Craft beragam, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 350.000.
"Untuk omzet yang jelas pendapatan bertambah, bisa untuk mengembangkan usahanya. beli bahan tidak bingung, bisa nabung dan berbagi," imbuhnya.
Dilirik Hotel
Produk Bien Craft berhasil dilirik Hotel The Royal Surakarta Heritage dan diberikan tempat display di lobi hotel.
Hingga saat ini, produk Bien Craft menjadi salah satu oleh-oleh yang bisa dibeli tamu hotel bintang lima itu.
Selain di Hotel The Royal Surakarta Heritage, produk Bien Craft juga 'mejeng' di sejumlah tempat lainnya.
Mulai dari Margangsa Hotel Solo, Night Market Ngarsopuro, Gedung DPRD Surakarta, hingga Museum Heritage Palace di Kartasura, Sukoharjo.
Ide-ide kreatif tampaknya menjadi hal yang selalu dimiliki Bu Bien.
Bien Craft saat ini memiliki produk baru berupa scraft atau syal lurik.