Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sajikan Hidangan Tradisional nan Langka di Loka Batari,Cara Emak-emak PKK Desa Janti Eksis & Mandiri

“Harapannya kami emak-emak juga bisa mandiri secara ekonomi dengan jualan di sini,” kata Koordinator Loka Batari, Sri Mulatsih

Penulis: Imam Saputro
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sajikan Hidangan Tradisional nan Langka di Loka Batari,Cara Emak-emak PKK Desa Janti Eksis & Mandiri
TribunSolo/Imam Saputro
Saung penjual pondoh blondo bebek di Loka Batari, Klaten 

"Yang kangen makanan Klaten jadul atau pengen ngicip bisa datang ke Loka Batari setiap Minggu, bisa foto-foto juga," kata Mulat.

Sebagai penunjang, emak-emak yang berjualan mengenakan baju kebaya lawas dipadukan dengan caping lebar ala Pak Tani.

Selain makanan tradisional, ada juga makanan kekinian seperti sosis telur goreng, nasi soto daging dan aneka jus buah segar.

“Tapi dari 19 pedagang, yang jualan makanan modern tak sampai lima orang,” kata Mulat.

Mulat menambahkan Loka Batari menjadi ajang PKK Desa Janti untuk eksis sekaligus mendulang rupiah.

Omzet para penjual makanan tradisional ini mencapai 1 hingga 1,5 juta rupiah hanya dengan berjualan tak sampai setengah hari di tanah Desa Janti ini.

“Kami jualan mulai pukul 6 sampai 12 siang, rata-rata pengunjung di 200 sampai 300 orang, kami buka Minggu saja,” kata Mulat yang biasa berjualan aneka jenang ini.

Berita Rekomendasi

Dengan cara ini, tambah Mulat, emak-emak PKK Desa Janti bisa eksis setiap Minggu sekaligus menambah pundi-pundi penghasilan.

“Harapannya kami emak-emak juga bisa mandiri secara ekonomi dengan jualan di sini,” kata dia.

Salah satu penjual di Loka Batari, Linda mengatakan hanya berjualan setiap hari Minggu saja bisa memberikan keuntungan yang lumayan.

“Sehari-hari saya juga jualan, di Loka Batari ini jualan tak sampai jam 12 biasanya sudah habis, keuntungannya juga lumayan,” kata Linda yang menjual Pondoh Blondo Bebek ini.

Linda mengaku mendapatkan resep mengolah blondo bebek ini turun temurun dari keluarganya.

“Blondo ala Klaten itu parutan kelapa dimasak dulu sampai keluar minyaknya, baru dimasak lagi dengan bebeknya dengan bumbu opor, jadi gurihnya beda, selain itu opor ditangkringke (dijerang) di atas tungku arang semalaman, jadi empuk sekali,” kata dia.

“Lalu disajikan dengan bulatan nasi gurih atau pondoh.”

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas