Berawal dari Hobi, Suvenir UMKM Lintang Kejora Menyeberang ke Singapura
Rina Sulistyaningsih pemilik UMKM Lintang Kejora tak percaya produk kain jumputan karyanya bisa ke Singapura
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Pembatasan kegiatan masyarakat saat pandemi Covid-19 justru menjadi titik awal lompatan bisnis Rina.
Alasannya adalah karena UMKM Lintang Kejora mau mengikuti zaman digitalisasi era pandemi.
Alhasil, pemasaran produk yang sebelumnya dilakukan secara offline, mulai masuk ranah online.
"Mau taik mau harus online, pertama Instagram, sekarang juga sudah di e-commerce," ungkapnya.
Diakuinya, saat itu Rina memang gagap teknologi alias gaptek dunia digital untuk produknya.
Rumah BUMN Solo menjadi pintu Rina untuk menjelajah dunia digitalisasi dengan rajin mengikuti sejumlah pelatihan dan pembinaan pelaku UMKM.
Di antara yakni membuat katalog produk, manajemen keuangan hingga pemasaran online.
Beberapa pameran virtual dan kompetisi bisnis yang diselenggarakan berbagai instansi, kementerian, dan lembaga juga tak ketinggalan diikuti Rina.
Prestasi pun ia raih dengan menjuarai kategori media sosial dalam kompetisi BRILianpreneur 2021.
Lintang Kejora juga menyabet penghargaan Juara 1 dalam even Startup4Industry 2021 yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Untuk itu, pandemi menjadi secuil berkah tersendiri baginya untuk menggeluti bisnis usaha kerajinan tangan.
Merambah Luar Negeri
Berbagai produk Lintang Kejora telah merambah ke berbagai pelosok negeri.
Bali dan Kalimantan Selatan menjadi pemesan terbanyak produk kain jumputan khas Lintang Kejora.
Soal ekspor, produk Lintang Kejora sudah sampai ke Singapura.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia