CEO Nusameta WIR Group: Teknologi Kecerdasan Buatan Telah Masuk dalam Industri Kreatif
Masuknya teknologi Artificial Intelligence (AI) membuat pemain pasar industri kreatif menghadapi tuntutan yang semakin kompleks.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generatif AI dan kecerdasan buatan (AI) sudah mempengaruhi industri, bahkan saat ini semua industri yang berkaitkan dengan teknologi termasuk industri kreatif di Indonesia telah memanfaatkannya.
Masuknya teknologi Artificial Intelligence (AI) membuat pemain pasar industri kreatif menghadapi tuntutan yang semakin kompleks.
"Sektor industri membutuhkan inovasi dan integrasi yang lebih dalam antara desain, teknologi, budaya, dan bisnis,” kata Stephen Ng, CEO Nusameta WIR Group di sela-sela peluncuran program Magister Desain BINUS Graduate Program di Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Cegah Risiko Hukum, Pemerintah Siapkan Regulasi Artificial Intelligence di Indonesia
Dikatakan Stephen Ng, dirinya telah menyaksikan betapa teknologi dapat menjadi kekuatan yang mendorong perubahan positif dalam industri kreatif.
"Tapi saya selalu bilang AI adalah mitra dan manusia memiliki peran dan AI juga membuat pendidikan lebih mudah," katanya.
Ia menilai dengan program Magister Desain akan bisa memiliki kesempatan untuk melahirkan para pemimpin yang tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi terkini, tetap juga mampu menggabungkannya dengan kreativitas untuk mengatasi tantangan dunia nyata.
Pembukaan S2 Magister Desain menjadi kesempatan untuk melahirkan para pemimpin yang tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi terkini, tetap juga mampu menggabungkannya dengan kreativitas untuk mengatasi tantangan dunia nyata.
"Program ini akan menghasilkan global design entrepreneur, dosen desain, dan peneliti desain ahli yang siap merajut jejaknya di berbagai sektor industri kreatif yang berkembang pesat," katanya.
Rektor Binus University, Dr Nelly SKOM MM CSCA, menyatakan, keunggulan utama dari program ini adalah pendekatannya yang interdisipliner, memungkinkan mahasiswa mampu mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai bidang seperti desain, teknologi, budaya, dan bisnis berkelanjutan.
"Dengan demikian, lulusan program ini tidak hanya akan memiliki keterampilan teknis yang kuat, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial dan budaya yang mempengaruhi desain," kata Nelly.."
Program Magister Desain ini, mengintegrasikan keilmuan desainpreneur dengan fokus pada pengelolaan proyek desain yang menggali fenomena budaya lokal dengan komitmen pada sustainability development goals melalui teknologi.
"Program ini tidak hanya tentang menciptakan produk yang estetis, tetapi juga tentang mengatasi permasalahan dunia nyata dan menumbuhkan keterampilan kewirausahaan," katanya.