Masuk Indeks MSCI dan Akuisisi Kilang Minyak di Singapura, Ini Prospek Saham Milik Orang Kaya di RI?
TPIA bersama dengan Glencore untuk mengakuisisi aset kilang minyak Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP).
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu emiten milik orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) jadi pendatang baru di jajaran Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dalam review per Mei 2024.
MSCI merupakan indeks saham dan obligasi dari lembaga riset Morgan Stanley.
Indeks ini banyak digunakan sebagai salah satu acuan investor, termasuk manajer investasi dunia sebagai dasar pemilihan aset.
Sebelumnya, TPIA bersama dengan Glencore untuk mengakuisisi aset kilang minyak Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP).
Baca juga: IHSG Sesi I Melemah ke Level 7.227, Ada 326 Saham Terkoreksi
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri Suryandi mengatakan, aksi korporasi itu akan semakin dapat memperluas portofolio produk Chandra Asri Group.
“Ini juga sekaligus juga membuka pasar di Asia Tenggara yang saat ini sedang berkembang,” kata Suryadi dikutip dari Kontan, Selasa (21/5/2024).
Suryandi optimistis industri petrokimia Tanah Air akan tumbuh positif tahun ini ditopang oleh pasar domestik. Optimisme tersebut didorong oleh konsisi ekonomi Indonesia yang semakin menggeliat dengan PDB tumbuh di atas 5 persen.
Meski tantangan eksternal yang berat terutama dari sisi harga bahan baku yang fluktuatif dan permintaan luar negeri yang masih melambat, ia optimistis sektor petrokimia Indonesia masih terbantu dengan tingginya permintaan di pasar domestik.
Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada menilai langkah diversifikasi yang dilakukan dengan mengakuisisi kilang minyak Shell Singapura akan berdampak positif terhadap pergerakan saham TPIA.
Menurutnya, itu akan jadi tambahan sentimen positif di tengah upaya diversifikasi usaha yang dilakukan emiten tersebut ke sektor kimia dan infrastruktur pada tahun awal tahun ini serta ekspansi bisnis hingga ke luar negeri.
"TPIA yang selama ini bergerak di bidang petrokimia, kini melakukan diversifikasi dan ekspansi dengan mengakuisisi kilang minyak. Harapannya, ini bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan," kata.
Namun, Ia juga menekankan pentingnya evaluasi lebih lanjut terkait produksi dan penyaluran minyak dari kilang tersebut.
Akuisisi tersebut memberikan feedback atau payback yang nyata agar tidak hanya menambah beban operasional.
Lebih lanjut Reza mengatakan, masuknya TPIA ke dalam MSCI Global Standard Index akan berdampak positif dalam mendorong pergerakan sahamnya.
Dengan melihat dua sentimen positif itu, ia memiliki target untuk harga saham TPIS di kısaran Rp 8.050- Rp8.150.
“Jika level itu ditembus, maka target resisten berikutnya ada di level Rp 9.650- Rp 9.700 sepanjang dapat bertahan di atas level 9.100-9.200," ujar Reza. ( Dina Mirayanti Hutauruk/Kontan)
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul: Akuisisi Kilang Minyak di Singapura dan Masuk Indeks MSCI, Simak Prospek TPIA