Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ditemukan 11 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang curang dalam mengisi gas. Keseluruhannya berada di wilayah Jakarta, Tangerang dan Bandung.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, memastikan pihaknya selama enam bulan ke depan akan keliling Indonesia melakukan sidak terhadap SPBE maupun Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) yang ada.

"Ini masalah yang sangat penting, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Puluhan mungkin ratusan juta orang yang menggunakan elpiji 3 kilogram. Oleh karena itu, kami sejak kemarin mulai dari Jakarta dulu dan nanti setiap provinsi akan kami cek. Sekitar enam bulan ini kita akan cek," tutur Zulkifli saat melakukan sidak ke SPPBE milik PT Satria Mandala Sakti di Jakarta Utara, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Libur Lebaran 2024, Warga Karanganyar Kesulitan Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Ada Pedagang Jual Rp 30 Ribu

Jika SPBE maupun SPPBE terindikasi melakukan kecurangan dengan mengurangi isi elpiji, Kementerian Perdagangan akan menurunkan Surat Peringatan (SP).

Nantinya jika kecurangan masih berlanjut, Kemendag akan mencabut izin usaha pengisian gas elpiji dan saat terindikasi pidana, prosesnya akan diteruskan oleh pihak kepolisian.

"Kalau ada unsur pidana kita akan laporkan ke polisi, karena ini menyangkut hal yang sangat penting, masyarakat kecil," terangnya.

Mendag berharap Pertamina Patra Niaga juga ikut memperketat pengawasan kepada SPBE dan SPPBE yang ada di seluruh Indonesia.

"Kita berharap Pertamina terus melakukan pengawasan dan para bupati, karena sebetulnya kewenangannya diberikan kepada Bupati. Oleh karena itu kita akan mengecek hampir seluruh Indonesia kita cek, di mana setiap stasiun pengisian bahan bakar gas di seluruh Indonesia ada lebih kurang ada 700 sampai 800 SPBE," jelasnya.