Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Sukses Diujicoba, Teknologi MLFF Diterapkan Bertahap di Ruas Tol Bali Mandara Oktober 2024

Selama masa transisi, sistem yang digunakan adalah Single Lane Free Flow dengan tetap menggunakan barrier.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Sukses Diujicoba, Teknologi MLFF Diterapkan Bertahap di Ruas Tol Bali Mandara Oktober 2024
HO
Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg di acara Media Briefing & Talk Show “Driving Towards A Brighter Future: The Evolution Of Indonesian Transportation For Accelerated Accessibility” di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024. 

“Dengan hadirnya MLFF, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi membuang waktu percuma karena kemacetan di pintu tol, sehingga punya waktu lebih banyak untuk meningkatkan produktivitas maupun bersama keluarga,” pungkas Attila.

MLFF telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Nomor 6 Tahun 2024.

Proyek MLFF dilaksanakan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), merupakan investasi asing langsung (foreign direct investment ) dari Hungaria senilai USD 300 juta (Rp 4,5 triliun). Adapun RITS menjadi badan usaha pelaksana (BUP) program MLFF setelah memenangi tender sesuai Surat Menteri PUPR Nomor : PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021.

Atilla mengatakan, RITS merupakan badan usaha pelaksana (BUP) program MLFF ntuk jalan tol di Indonesia dan telah siap untuk mengimplementasikan sistem tersebut sesuai jadwal yang ditargetkan pemerintah, yaitu mulai kuartal keempat tahun ini.

Namun demikian, MLFF berbasis global navigation satellite system (GNSS) bukanlah solusi "plug-and-play" yang dapat dioperasikan secara mandiri. MLFF merupakan sistem yang sangat kompleks yang harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari teknologi, regulasi maupun kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya.

“Demi keberhasilan implementasi MLFF, RITS terbuka dan berharap adanya kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, mulai dari badan usaha jalan tol, otoritas keuangan dan regulator sistem pembayaran digital, hingga kepolisian terkait dengan penegakan hukum,” ungkap Attila.

Menurutnya, ndonesia punya potensi besar untuk menjadi negara maju yang ditunjang oleh kekayaan alam maupun demografinya. Namun, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain dalam hal kelancaran transportasi dan logistik.

Berita Rekomendasi

Salah satu penyebabnya adalah kemacetan di jalan tol yang dipicu oleh antrean saat bertransaksi di gardu tol.

“Mengutip data Bank Dunia pada 2019, kerugian ekonomi di Indonesia akibat kemacetan berkisar 4 miliar dolar AS per tahun. Sementara studi kelayakan yang dilakukan Roatex tahun 2020 menunjukkan, kemacetan di gerbang tol mengakibatkan kerugian ekonomi di Indonesia lebih dari 300 juta dolar AS setiap tahun,” papar Attila.

Attila menjelaskan, MLFF berbasis GNSS yang dihadirkan Roatex merupakan teknologi terkini yang memungkinkan pengguna membayar tol tanpa harus berhenti, sehingga menjadi solusi mengatasi antrean di pintu tol yang selama ini terjadi.

"MLFF ini diadopsi dari sistem serupa yang sudah berhasil diterapkan di Hungaria dan sejumlah negara lain, namun disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia serta penggunaan teknologi terkini. “Ini akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pengguna teknologi transaksi tol paling mutakhir di Asia Tenggara,” bebernya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas